Virtual Reality – It’s Not Only About Game .Chapter 33 - Heal?

Diposting oleh Label: di
“kau bisa menggunakannya?!” tanya surge panik
“kenapa? Terkejut?” kataku menanyakan balik
“aguira apa itu?!!” tanya surge panik karna aura yang mengelilingiku juga di kelilingi oleh energi sage yang membuatku tidak akan kehabisan energi
“aku sudah menguasai 100 persen dari skill ilusi dan juga menguasai sage mode, inilah mode spesialku,
Sage Aguira!” tegasku sambil menyerangnya
“teknikku tidak sebatas itu saja!!” kata surge sambil berlari menghindar
[Esper Bomb]
[Sage Lightning Blast]
“sial, apa teknik itu menjadi sebesar auramu yang sekarang?!” tanya surge
“inilah bentuk akhir dari aguira, yang membawaku untuk mengalahkanmu. Meski aku hanya bisa
menggunakan selama beberapa menit. Perfect Aguira!!!” tegasku, saat ini aku dalam keadaaan di lindungi oleh kekuatan aguira yang di kelilingi energi sage, dan juga bentuk aguira ini lebih sempurna dibanding yang di gunakan oleh surge saat menahan seranganku
[Esper Bomb]
Aku mengindar ke samping dan melemparkan beberapa pisau ke arahnya dengan sebuah rencana besar
“apa yang akan kau lakukan dengan pisau ini?” tanya surge sambil menangkap pisau yang ku lemparkan
“ini!” teriakku
[Sage Lightning Blast]
“sialan.” Dia terbanting oleh seranganku yang sangat tepat mengenai perutnya hingga membuatnya
kehilangan setengah dari hp nya
“dan juga, Delete selected sign” gumamku sambil menghapus tanda di pisau yang ku lemparkan ke
arahnya
[Absorbion]
“tidak semudah itu!!” geramku sambil mengambil 2 pisau dan melemparkannya
[Kusanagi]
Pisauku berhasil menghalau gerakannya untuk berpindah dan membuatnya kebingungan menghindari
pisau yang telah ku gerakkan dengan kusanagi, meski aku merelakan tsukiri dalam teknik ini.
“sialan kau!!!” geramnya sambil menagkis seluruh pisauku dengan mini combo lariat yang entah ia dapat dari mana
“kau cukup keras kepala ya?” kataku
“aku tidak akan kalah oleh orang sepertimu lagi, dan aku juga sudah pernah menggunakan teknik ini
sebelumnya” jawabnya sambil terus menghindari dan menangkis seranganku
“haruskah aku berpindah dan menyelamatkan flaricia sekarang?” tanyaku dalam hati
“sampai kapan kau akan menahan serangan itu?” tanyaku
“sampai kau kelelahan” jawabnya,
[Sword Pierce]
Setelah aku meninggalkan sebuah pedang yang akan menusknya, aku segera berpindah dan pergi ke
tempat dimana flaricia tertahan oleh kaki esper
“flaricia?” tanyaku
“dia tidak sadar.” Gumamku sambil mengambil pisau yang ku letakkan di saku flaricia
“apa? air mata?” tanyaku. saat aku tidak sengaja menyentuh pipi flaricia, aku merasakan pipinya basah seperti habis menangis
“maaf, aku terlambat, tapi sebelumnya” kataku sambil memutuskan satu dari 4 penahan pada flaricia.
“delete selected sign” batinku
*DUARRRRRR
aku menghapus seluruh tanda yang ada kecuali tanda di pedangku dan di pisau yang ada di tanganku,
untuk menghambat gerakan dari surge saat aku membebaskan flaricia untuk ku bawa ke persembunyian
[sage lightning Blast]
Aku menghancurkan penahan flaricia dan menagkap flaricia yang sudah terbebas dari ikatan monster itu
“apa? jadi dia menahan flaricia untuk dapat menyerap kekuatannya supaya kau bisa menggunakan skill kelas berat, licik sekali” gumamku sambil mengangkat flaricia
“mau kabur kemana kau?” tanya seseorang yang sudah berada di belakangku
“ugghhh” dia menendangku dan membuat ku menjauhkan flaricia dariku, aku segera berpindah ke
dekatnya untuk mencegah dia mengirim flaricia ke dimensi lain
[Absorbtion]
“sial!!!” geramku sambil menyingkirkan flaricia dan membuatku masuk ke dalam dimensi nya, tiba tiba aku terjatuh dari ketinggian di dimensi surge
“aku melupakan bahwa seluruh pijakan telah hancur oleh ledakan dan mengambil resiko besar!” batinku sambil menancapkan pisau di dinding dimensi surge untuk menahan kecepatan jatuhku,
“sial, bila aku mati, maka seluruh player juga akan mati” pikirku sambil berusaha menancapkan pisau ke dinding meski selalu di lontarkan kembali menjauhi dinding, saat ini aku masih berusaha berfikir cara untuk bisa keluar dari dimensi ini agar aku tidak jatuh ke lahar panas yang ada di ujung paling bawah dimensi ini
“sial!!”
[Sage Lighting Blast]
Tiba tiba, aku terbanting hingga membentur dinding sebelahnya, dan kecepatan jatuhku menurun drastis
“apa mungkin dinding ini?” tanyaku
[Sage Lighting Blast]
Aku menyerang dinding dengan sekuat tenaga walau aku hampir terlontar menjauhi dinding,
“ayoolah!!!!!!!” teriakku sambil menahan seranganku agar tidak bisa terbanting oleh dinding
“bagaimana dengan beberapa?” tanyaku seraya menancapkan seluruh pisau ke dinding dan menahannya dengan kakiku
“delete selection sign”
[Absorbtion]
“uhukk, uhuukk,” aku terbanting keluar dari dimensi itu di ikuti dengan surge yang terbatuk batuk hingga jatuh
“ternyata, dinding dari dimensi itu adalah tubuhmu?” tanyaku
“aku sudah mengetahuinya, kenapa kau selalu kabur ke dimensi absorbiton saat terkena ledakan, jika
ledakan itu meledak di tengah, itu tidak akan berdampak padamu, namun jika di pinggir, itu akan menjadi timbal balik untukmu. Kau kurang cermat dalam mengatur strategi untukku.” Lanjutku
“tidak akan ku biarkan kau hidup!!!!!” geramnya sambil menggigit jarinya
[Caller Black Panthom]
“uarrrrggghhhhhh!!!!” muncul monster seperti esper dalam ukuran yang lebih besar, namun sedikit lebih pendek dari esper yang sudah ku kalahkan
[Panthom Bomb]
[Flashsign teleport]
“bukan hanya satu!!” tegas surge sambil memerintahkan monsternya menembakkan secara berturut turut. Sepertinya ini sedikit lebih kuat dari perkiraanku.
[Panthom Bomb]
Aku berpindah ke tanda terjauh dari lokasi ini untuk menggiring monster itu dan mengambil pedangku yang ku tancapkan di dekat laut
[Panthom Bomb]
“saat ini, aku tidak bisa menggunakan teleporter untuk mengirim serangan ini, karna tanda ku hanya
tersisa di dekat flaricia, disini, di persembunyian, dan di..”
“sudahlah, menyerah saja!!” kata surge yang datang sambil memberi perintah monsternya untuk
menyerang
“jika aku tidak bisa masuk dan keluar dari dalam dimensi dengan tanda ini, apakah objek lain bisa?
Mungkin tidak ada salahnya mencoba” batinku sambil melompat hingga tepat ada di depan monster yang sedang memuat panthom bomb
“baiklah, kita coba” gumamku
[Triple panthom bomb]
“aku hanya perlu memindahkan satu yang di kanan atau kiri, sisanya tidak akan melewatiku” pikirku
sambil melempar pisau ke arah yang akan di lewati bomb yang di kiri dan segera berpindah
“mau cari mati?” tanya surge sombong
[Flashsign teleport]
Dengan cepat, aku menahan serangannya untuk memindahkannya sesuai rencanaku, dan itu ternyata
sangat sulit untuk ku lakukan dengan cepat
“apa akan berhasil?” tanyaku sambil memberi perintah pada tanda di pisauku agar terhubung dengan
tanda di tempat sasaranku
“berhasil!” batinku saat panthom bom sudah menghilang
“kau mengirim kemana?” tanya surge sambil memberi tambahan kekuatan pada monsternya
“aku mengirimnya ke pemukiman” jawabku singkat
“harusnya segera ada ledakannya. Namun, siapa yang peduli dengan itu? tanya surge dengan angkuh
“mungkin sebentar lagi” gumamku
“Matilah!!”
[Supermassive....]
“AAARRGGGGHHHHHHHH” surge tiba tiba menjerit hingga dia seperti terbang karna sesuatu, aku
hanya tersenyum dan mengambil kesempatan ini untuk menghabisi monster yang ada sebelum
menghabisi surge
[Lightning Blade]
“sialan? Apa itu tadi?!” kata surge yang terjatuh karna menerima serangan yang sepertinya sangat besar dampaknya
[heal]
“aku sengaja mengirim panthom bomb ke dalam dimensimu agar tidak menyebabkan kerusakan di
pemukiman , meski begitu. Dampak ledakan itu cukup untuk melubangi tanah yang tadi kau pijak. Itu
diluar dugaanku” kataku tenang
“sia...lan kau.. bi..lang ti..dak bisa berpindah keluar masuk dimensi?” tanya surge yang hp nya telah
sedikit bertambah di bandingkan sebelumnya yang hampir habis. Tapi, hp ku juga sudah tinggal satu per tiga, dan hanya bertahan untuk terkena satu demage besar
“memang, namun, aku masih bisa mentransfer sesuatu ke dalam dimensi lain. Surge, sudah dua kali kau menganggap remeh tanda yang ku buat” jawabku
“namun, ayo selesaikan ini” lanjutku sambil menganggat pedangku
“baikalah, ini cukup untuk satu kali serangan” kata surge sambil mengeluarkan senjata sangat aneh, karna sisi kanan dan kirinya sebagai pegangan dan sisi tengahnya tajam dan berlari ke arahku
“tampaknya dia punya rencana?” pikirku, dan lari untuk menyerangnya bersamaan dengan serangannya. Namun, saat aku telah hampir mengenainya seranganku menembus hingga aku mengenai benda tajam yang dia bawa dan membuatku kehilangan sedikit hp ku
“Apa apan?” tanyaku terkejut
[Absorbiton]
Aku segera berpindah ke pisau di belakangnya untuk menghindari aku yang di isap olehnya.
“sepertinya, aku tidak bisa menyerangnya saat dia dalam mode absorbtion yang membuat setengah
tubuhnya berada di dimensinya sehingga aku tidak dapat menyentuhnya. Tapi, saat aku berhasil masuk kejangkaunya, dia kembali sehingga bisa menyentuhku untuk menghisapku. Mungkin jika menggunakan 2 serangan sekaligus, aku bisa menyentuhnya. Jadi, yang dapat menyerang lebih dahulu dengan dua serangan akan memenangkan perterungan serangan ini!” pikirku sambil berlari untuk menyerangnya dan melemparkan pedangku ke arahnya, saat ini, dia membuat pergerakan yang berbeda dimana tangan kanannya di gunakan untuk menangkapku jika telah masuk dalam jangkauannya dan mengabaikan pedangku yang terus bergerak menembusnya. Aku segera mengalirkan listrik ke tangan ku agar saat dia akan mengenaiku, aku bisa membalasnya
“aku menang” katanya sambil menangkap kerah jubahku. Tapi,
“sekarang!!” kataku sambil berpindah ke pedangku telah sampai ke punggungnya
[Lightning surge]
“apa?!!! dia berpindah ke pedang yang dia lemparkan?!!” tanya surge
“Teleport Lightning Blast, tampaknya kau meremehkanku!” tegasku sambil menahan seranganku hingga kami terlempar ke arah yang berbeda.
**
“apa sudah berakhir? Harusnya dengan ini dia mati” tanyaku saat aku sudah bangun dan melompat ke
atas, karna tanah di bawah telah hancur oleh seranganku
“belum!!” surge tiba tiba naik ke atas dan ku lihat hp nya sudah penuh kembali
Posting Komentar

Back to Top