mendukung, dari pagi sangat cerah dan sangat nyaman, mungkin karna aku bersama orang yang ku
sayangi di sampingku
“ciel, kau mau apa?” tanya nya
“ini boleh” aku mengambil se botol minuman di kulkas super market
“oke” freya mengambil barang yang sama dan pergi ke kasir untuk membayarnya. Dari tadi aku tidak bisa
menahan senyumku yang terus mengembang melihat tingkah freya
“ayo jalan” freya menepuk pundakku dan membuatku kaget, aku hanya mengangguk dan mengikutinya
pergi ke taman
“mau naik apa?” tanyaku
“belum, “ kata freya
“kenapa?” tanyaku sambil melipat tanganku di dada
“aku masih ingin duduk di sini” jawab freya menarik tanganku dan menyuruhku duduk
“disini sangat nyaman” lanjutnya
“benar, aku merasa sangat nyaman duduk di sini” kataku menambahkan
“Kau yakin akan berangkat duluan?” tanyaku sembari merangkulnya
“ya. pamanku bilang barang akan sampai lusa jadi, aku harus berangkat dari sini besok” jawabnya
“besok? Kan datangnya lusa?” tanyaku bingung
“aku kan harus membersihkan rumah” jawabnya santai
“mau ku bantu?” tawarku, dia hanya menggeleng dan meletakkan kepalanya di pundakku, aku merasa
sangat nyaman bersamanya di saat yang tenang seperti ini
“ciel,” panggil freya
“apa?”
“aku akan merindukanmu saat aku berangkat” kata freya
“aku juga akan merindukanmu saat kau berangkat duluan” aku mengelus rambutnya dan ikut
menyandarkan kepalaku di kepalanya
“jika seperti ini aku akan mengantuk” gumam freya
“hahahah, kau benar” jawabku
“kita main apa?” tanyaku
“ikut aku” freya menarik tanganku, aku berlari mengimbanginya dan menggandeng tangannya, kami terus
berjalan mengelilingi tempat ini hingga kami sampai di depan pintu sebuah wahana
“huh? Cukup berani rupanya?” tanyaku, karna freya membawaku ke depan pintu rumah hantu,
“bukan itu maksudku, di sini ada patung bagus, ayo kita berfoto” kata freya tersenyum
“kau ini, baiklah” aku kemudian mengikutinya berdiri di samping patung itu
“pak, bisa tolong ambil foto kami” kata freya ke seseorang yang lewat, orang itu mengangguk
menyanggupi permintaan freya, dan mulai memotret, ku lihat freya sangat senang saat hingga membuat
gaya gaya aneh, aku sendiri hanya tersenyum simpul saja saat di foto seperti itu
“terima kasih,” kataku sambil mengambil kamera milik freya dan memasukkannya ke saku ku
“hei, mau kau bawa kemana kameraku” kata freya
“Aku hanya ingin mencetaknya, apa tidak boleh?” tanyaku
“boleh, sekalian punyaku juga yaa” jawab freya, aku hanya mengangguk dan berjalan ke percetakan foto
“freya” panggilku
“ya?” jawabnya tanpa menoleh
“ada apa?” tanyaku
“tidak, aku hanya merasa pemandangannya sangat indah, apa lagi berada di samping mu” jawabnya
sambil menyenderkan tubuhnya ke arahku
“kau ini,” kataku sambil tersenyum
“aku serius” katanya, “jika aku terus memiliki kesempatan, aku akan terus berada di dekatmu. Aku ingin merasakan saat seperti
ini sepanjang hidupku” tambahnya
“memang kau akan kemana?” tanyaku
“aku kan akan ke kyoto dan berbeda rumah denganmu” jawabnya
“aku akan sering berkunjung ke rumahmu” kataku
“ku yakin saat kuliah kita akan saling sibuk” balasnya,
“aku tidak ingin hal seperti itu terjadi” kataku tegas
“siapa juga yang ingin hal itu terjadi, tapi jika tidak di takdirkan”
“jangan bicarakan hal bodoh di depanku” kataku sambil menariknya ke pelukanku
“aku tidak ingin kehilanganmu” tambahku
“aku juga ciel” freya terisak di pelukanku, aku semakin mendekapnya. Aku ingin merasakan moment
seperti ini selamanya
“ciel, ayo beli sesuatu untuk kenang kenangan” freya menghapus air matanya dan tersenyum, aku juga
ikut tersenyum melihatnya tersenyum
“baik” kataku sambil berdiri dan berjalan dengan memegang tangannya,
“ciel..” panggil freya
“ya?” tanyaku
“aku kita beli ini saja..” kata freya sambil mengambil sesuatu dari bawahnya
“kalung?” tanyaku, dia membuka lipatan buku kecil yang menjadi bagian kalung itu, dan muncul secarik
kertas kecil yang hanya bisa digunakan untuk menulis satu baris
“jadi, kita akan menulis apapun tentang perasaan kita hari ini dan keinginan kita, lalu jangan
membukanya hingga ada masalah yang memisahkan kita,” jelas freya saat kami telah membelinya
“apa kau ingin kita akan berpisah?” tanyaku
“tidak, intinya seperti ituu, jadi aku akan tulis di yang berntuk pedang punyamu dan kau tulis di yang
berbentuk hati milikku, dan kita memulai menulisnya sekarang” kata freya sambil menyerahkan pena dan
kalung berbentuk hati miliknya untuk ku tulis
‘Aku sangat menghargai hari ini, hari terbaik untukku, dan aku sangat menyukaimu. Keinginanku adalah
Bisa lebih mencintaimu dan terus mencintaimu’ aku melipat secarik kertas itu dengan rapih dan menguncinya
“ini milikmu, jangan curang ya” kata freya, aku mengangguk dan tersenyum
“kau juga jangan curang” balasku. Tiba tiba ada mobil yang berhenti di samping kami
“maaf tuan, nona freya, aku di perintahkan untuk menjemputmu ke kyoto oleh pamanmu” kata orang itu
“ciel, sepertinya aku pergi lebih cepat” kata freya sambil memegang kedua tanganku, Sebenarnya aku tidak menginginkan berpisah sekarang. tapi, perkiraan tidak selalu tepat, aku juga sudah Kemungkinan hal seperti ini akan terjadi. aku mengangguk dan tersenyum pada freya
“ya, jaga diri di sana” kataku
“aku sangat berterimakasih untuk hari ini” lanjutku
“aku juga, semoga kita di sana bisa memiliki kesempatan untuk bisa bersama seperti ini” freya tersenyum
sambil memegang kedua tanganku erat
“pasti” kataku,
“tempat pertama yang akan ku kunjungi saat pergi ke kyoto adalah tempatmu” lanjutku
“kemungkinan aku akan ganti nomer telepon jdi, aku akan memberi tahu alamatku saat aku sampai
besok” kata freya
“sampai jumpa”
“jangan curang ya”
Mobil itu kembali berjalan, meninggalkanku dan membawa freya, aku merasa bahwa aku sangat senang
hari ini, tapi aku juga sedih karna hari ini adalah hari terakhir freya ada di rumahku
“aku pulang” kataku
“kak, freya mana?” tanya hiru yang sedang memasak
“dia pergi terlebih dulu” jawabku
“yah, padahal aku masak lebih banyak”
“makanlah, aku mungkin akan makan sedikit” kataku
“kau kenapa? apa kau marahan dengannya” tanya hiru
“tidak adikku, aku hanya sedih saja dia terlalu cepat berangkat ke kyoto” jawabku
“kau kan bisa menyusulnya” kata hiru
“ya” jawabku
“kak,” kata hiru
“ya?”
“maafkan aku telah marah marah pada freya seperti itu” hiru menunduk
“harusnya aku yang minta maaf karna aku memarahimu saat itu” kataku “kak” katanya lagi
“apa lagi?” tanyaku
“apa kau bawa oleh oleh?” katanya tersenyum,
“aku bawa cupcake untuk di makan bersama dan..” kataku sambil mengambil sebuah foto yang telah ku
beri bingkai
“hahahahahahahahaha.. kau benar benar tidak tahu seni saat berfoto” hiru menertawakanku yang hanya
berfoto tegak sedang freya berfoto dengan berbagai gaya
“aku memang tidak terlalu suka berfoto” kataku kesal
“aku tidak yakin, padahal kau berfoto dengan kekasihmu” kata hiru, malam ini suasana rumah kembali
tenang walau tanpa freya, aku berjalan ke kamarku untuk ber istirahat dan berharap dua minggu bukan
waktu yang lama
2 Weeks Leter
>>>Souls In Relief Online<<<
Puluhan es mengarah ke nightmare secara beruntun, aku tidak menyianyiakan kesempatan itu untuk
menyerang
[fire burst]
Nightmare menggunakan semburan apinya yang sangat besar, jika aku tidak segera berpindah aku akan
kalah olehnya dan mati
“leon, gunakan plan C” kata rujitsu, plan C adalah menyerang secara beruntun dan tidak membuka celah
untuk lawan
“baik,” kataku sambil menyiapkan seranganku
“dekati dia” kata rujitsu, aku hanya mengangguk
[Steath slash]
Nightmare mematakhkannya dan membuat pedangku terlempar ke langit, rujitsu datang ke tanda yang dia
buat di tubuhku dan menyerang nightmare
[Ice Pierce]
Aku segera berpindah ke pedangku yang sedang terjun turun dan menyerangnya
[absorbtion]
“berpindah” kata rujitsu, kami segera berpindah ke sisi yang berbeda. Aku masih teringat perkataan
rujitsu kalau dia menggunakan skill menyerapnya, cara mengalahkannya adalah dengan tidak memberi
celah,
“rujitsu” panggilku
“apa?” tanyanya
“buat tanda di pedangku” kataku, ia mengangguk dan melakukannya, aku kembali memegang pedangku
lagi dan bersiap menyerangnya
“sepertinya kalian lemah hingga harus bersembunyi seperti itu?” kata nightmare
“kita hanya punya satu kesempatan, oke?” kataku pada rujitsu
“baik”jawabnya, aku berlari menyerangnya dengan cepat, rujitsu juga berlari ke arahnya dengan
kecepatan yang sama denganku
[fire burst]
Sebelum serangan itu menyentuhku, aku melompat dan melempar pedangku ke arahnya dan jatuh tepat di
belakangnya.
“inilah kesempatannya” batinku saat berada di belakangnya dan menyerang. Tapi, dia memukulku dengan
tangannya hingga aku terbentur tembok, aku sengaja melempar pedangku ke arah yang lebih dekat
dengannya untuk menjalankan rencanaku itu
“kesempatan hanya 1 kali?” tanya nightmare
“kau pikir?” kataku sambil berpindah
“yang paling bahaya adalah bocah pedang” nightmare mengira bahwa aku akan perpindah ke pedangku,,
[Ice pierce]
Kali ini es rujitsu berhasil tepat mengenai tubuh nightmare dan menguras hp nya sedikit demi sedikit
“aku di sini” kataku sambil menyerangnya dengan pisau
“sialan kau”kata nightmare geram sambil memukulku hingga terlempar
“aku tidak habis di sini” kataku
“ughh apa ini?” desis nightmare tidak percaya, setelah aku di pukul olehnya, aku berpindah ke pedangku
yang di belakangnya dan menusuknya dari belakangnya “aku.. juga belum.. habis” kata rujitsu dengan suara seperti kelelahan
“ughh.. apa yang terjadi” tiba tiba aku tertusuk es besar dan saat kulihat kedepan,
“rujitsu!!” kataku
“kita terperangkap dalam ilusinya” kata rujistu lemah sambil menghentikan es nya
“aku tidak bisa menggerakkan tanganku” kataku panik
“kalian terperangkap dalam ilusiku, sejak awal pertarungan, aku menanamkan ilusi pada kalian. Jika
kalian secara bersamaan menusukku, maka kalian akan terkena akibat tusukan kalian sendiri” jelas
nightmare yang baru turun dari atas pohon