“apa ini?!” tanyaku kaget saat melihat kuil besar di hadapanku
“ini adalah pusat pembelajaran pengendalian skill ilusi menjadi kekuatan aslimu” jawab flaricia sambil
menyalakan sebuah obor
“pusat?” tanyaku
“ya, setelah kau membacanya, kau akan di tes oleh orang lain, dan aku selalu gagal dalam tes” jawabnya
“sepertinya sulit” kataku
“tidak, kau kuat” dia meyakinkanku, untuk kedua kalinya aku merasa ada di dekat hiru dan mendapat
dukungan darinya, dan juga dorongan untuk menguasai kemampuan itu sudah sangat besar dalam diriku
“aku akan berusaha, meski aku juga akan kalah” kataku sambil berjalan menuju ukiran di batu tersebut
dan berusaha membacanya
‘illusion skill
Azunami, orang yang terkena serangan ini akan merasa dia menyerang pengguna, padahal keadaannya
terbalik dan saat dia melukai pengguna, sebernarnya dia yang terluka.
Absorbtion, Menghisap apapun termasuk dirimu untuk masuk ke dalam ruang dimensi, saat pengguna ada
dalam ruang dimensi, maka pengguna tidak akan bisa di sentuh.
Azunagi, membuat lawan dalam kendali pengguna, untuk pemakaian standar, pengguna hanya bisa
membuat lawan saling menyerang antara mereka, tapi sisi terkuatnya adalah membuat lawan
menggerakan anggota tubuhnya selain untuk bertarung dengan sesama lawan
Tsukiri, menjebak lawan dalam dimensi yang sama dengan dimensi absorbtion, dalam dimensi itu,
pengguna bisa memprovokasi lawan atau bertarung dengannya di ruang dimensi agar tidak memberi
kerusakan pada alam, jika pengguna menang, lawan otomatis terkena azunagi, jika pengguna kalah maka
pengguna akan terlempar oleh kekuatannya sendiri
Bagi Pengguna skill yang berhasil lewat dari ujian ini, maka ia dapat menggunakan skill terlarang yang
masing masing skill memiliki resiko besar
Aguira, Pengguna skill akan memanggil Monster yang akan melindungi pengguna skill dari serangan
apapun, dan juga bisa di gunakan untuk menyerang dengan jangkauan yang sangat jauh. Resikonya,
berapapun ress scroll yang di miliki oleh pengguna akan habis dan tersisa 1 untuk menghapus karakter
bila pengguna tetap mati
atsura, Pengguna dapat menghentikan waktu dan pergerakan lawan selama 5 detik, untuk menghindari
serangan yang benar benar kuat dari lawan, bisa juga di gunakan agar lawan tidak bisa kabur dari
serangan yang akan pengguna gunakan. Resikonya, pengguna akan kehilangan skill yang bukan original
miliknya atau yang di dapat dari membunuh player lain
Kusanagi, Pengguna bisa melemparkan seperti gear dari energi aguira yang akan terus bergerak mengejar
musuh hingga bisa menancap dan menyerap hp korban untuk menambah hp pengguna. Resikonya,
pengguna akan kehilangan satu dari dua skill ilusi yang tertanam dalam dirinya’
Tiba tiba, kuil bergetar hebat. Seluruh bagian kuil juga berubah menjadi seperti ruangan boss.
“disini ujiannya di mulai” kata flaricia mengingatkanku
“flaricia, kau sudah gagal, apa yang akan kau lakukan? Ouu... mata tsukiri dan azunagi, mata yang indah,
ku tahu kau mendapatnya dari membunuh master andro” kata seorang lelaki yang datang dari batu ukiran
itu
“siapa kau?” tanyaku mempersiapkan senjataku
“dia adalah penguji setiap orang yang akan menguasai teknik ini sepenuhnya, akira, sedangkan aku
adalah ahikiho. NPC Game master yang akan menentukan kau lulus atau tidaknya, untuk setiap ujian,
peserta harus memenangkan pertarungan melawan akira.” Kata ahikiho yang datang setelah akira
“kalau begitu, cepat mulai!” tegasku
“sabar dulu, aku akan membacakan peraturannya” kata ahikiho, entah mengapa flaricia mendadak
terkejut “penantang tidak akan bisa melukai akira dengan skill biasa ataupun serangan fisik. Karna ini mengasah
mata, maka cara mengalahkan akira adalah dengan perang ilusi. Dan juga, tidak ada yang boleh saling
membantu!” jelasnya
“flaricia.. mundur, aku ingin mengukur seberapa kuat kemampuanku” kataku, ia mengangguk dan
mundur
“sekarang tunggu apa lagi” tanyaku
“jika kau menang, kau akan lulus dan aku akan menjawab segala pertanyaanmu hingga kau puas, jika kau
kalah, kau akan kehilangan kemampuan ilusi selamanya” jelas akira yang mulai berbicara
“aku mengerti” aku mempersiapkan seranganku untuk menghadapinya.
[slice]
[steath slash]
Kami sudah mulai saring serang, sepertinya ada beruntungnya aku memiliki kecepatan di atas rata rata,
aku bisa mengimbangi kecepatannya yang memang cepat
[slice]
“sial cepat sekali!!” batinku, kali ini ia mengenai kakiku dan mencoba membawaku masuk ke dalam
tsukiri. Bila kau tidak segera berpindah, ku yakin. Aku akan jadi sasaran empuk
“huh? Teleport skill?” tanyanya
[sword Pierce]
Ia dapat menghindarinya dengan mudah, aku kembali berpindah ke arah lain untuk menyerangnya
[Ice burst]
“sudah ku bilang, kau tidak bisa melukai ku dengan skill ataupun fisik hanya satu hal yang membuatmu
dapat mengalahkanku” katanya sombong
[slice]
[steath slash]
Sudah kuduga, latihan ini tidak semudah yang aku pikirkan selama ini, tapi jika kau kalah semuanya tak
akan berarti,
[Tsukiri]
[Tsukiri]
“kau punya nyali juga ya bertarung dalam dimensi tsukiri dengan menggunakan tsukiri” katanya
“karna, hanya di sini, aku bisa menyerang fisikmu” kataku sambil berlari menyerangnya
“kau benar, dalam tsukiri, kau hanya bisa menggunakan kemampuan mata bukan skill biasa”
[azunagi]
“apa?!” kataku sambil secepat mungkin berpindah ke tanda yang kusiapkan saat aku menyentuhnya,
“kau cepat” pujinya, aku kembali berpindah ke depannya kembali
“kau sudah memegang kendali permainan sejak awal, dan juga ku harap kau tidak mencerna omongaku
dengan baik” lanjutnya
[azunagi]
“sial, gerakannya monoton” jika kau bisa menggunakan banyak skill gerak monoton lawan akan
menguntungknanku, tapi, jika seperti ini aku akan kelelahan sebelum mengeluarkan kemampuan
terakhirku. Aku kembali berpindah ke dekatnya, tapi
[Slice]
Aku terlempar karna tidak bisa sama skali menghindari serangannya, sepertinya aku memang tidak
mendengar seluruh ucapannya
“kau hebat, tapi seranganmu sudah memberikanku petujuk”
“huh? Kau yakin?” tanyanya
“kau melupakannya, sungguh” jawabku
[Lightning Blast]
“apa?!!” katanya kaget
“aku meninggalkan pedangku tepat di belakangmu, apa kau lupa bila aku bisa berpindah ke benda atau
apapun yang ku tandai? Atau kau memang tidak menyadari bila pengguna skill teleport pasti menandai
senjatanya sebelum apapun?” tanyaku
“sial!!” katanya . aku mengambil kesempatan lumpuhnya dia untuk menyerangnya
“ugh!!” akira terlempar dari tsukirinya sendiri, artinya aku ada kesempatan menyerangnya
[Lightning Blast]
“uaaaarrrgrggghhhh!!!!” aku berhasil menyerangnya dengan serangan terakhirku, membuat NPC game
master dan flaricia yang sedari tadi menonton terkejut, tapi masalahnya., tanganku terkunci dalam tubuh
akira yang terkena seranganku, “kau benar benar hebat” kata akira
“apa ini sudah selesai tuan?’ katanya bertanya pada NPC game master
“ya. dia lulus, yang membuat banyak yang gagal adalah karna mereka tidak menyadari bahwa dengan
skill unique bisa menyerang akira, dan tidak ada yang seberani itu untuk saling memasukkan diri dalam
tsukiri” katanya
“selamat ya” kata flaricia. Namun, aku ambruk, aku kehilangan tenaga untuk bertarung lagi jika menurut
npc game master masih belum cukup
“kau kenapa?” tanya NPC game master
“tidak, hanya kelelahan” jawabku
“sepertinya skill tadi sangat membutuhkan energi”
“ya. aku hanya bisa mengguanakannya 2 kali, setelah itu aku harus beristirahat untuk memulihkan
kekuatanku
[Either]
“jadi kau adalah player tipe healer?, pantas saat melawan akira dia hanya terus menggunakan either dan
heal untuk bertahan dari serangan akira” kata NPC game master
“aku ingin bertanya” kataku, dia hanya mengangguk
“bagai mana agar aku bisa menggunakan skill ini sesukaku?” tanyaku
“sulit” jawab NPC game master yang sempat membuatku cukup tidak percaya diri dengan kemampuanku
“sebenarnya, skill itu memang membutuhkan banyak tenaga. Tapi, kau akan bisa mengunakannya lebih
dari batas penggunaannya jika kau bisa menguasai sebuah skill yang memiliki kemampuan 2x lipat dari
kemampuanmu menggunakan skill itu, mungkin salah satu caranya adalah memodifikasi skill itu dengan
kekuatan lain” jelasnya
“maksudmu?” tanyaku
“maksudku, kau harus bisa mengatur penggunaan staminamu, orang yang memiliki kemampuan ilusi
memang memiliki stamina yang kurang, karna mereka adalah petarung pasif, tapi beberapa dari mereka
bisa menjadi petarung aktif dengan mengkonfrensikan antara senjata dengan stamina”
“maksudmu?” tanyaku
“dia menggunakan senjata yang bisa menyerap stamina lawan untuk membuat dirinya menjadi lebih
memiliki stamina yang besar, atau jika kau mau, aku bisa memberikan solusi”
“apa itu?” tanyaku
“coba aktifkan lightning blast”
[Lightning Blast]
“lalu?” tanyaku
“pedangmu, buat aliran listrik mengenai pedangmu, jangan kau genggam pedangmu, cukup dekatkan saja
antara aliran listriknya dengan pedangmu” jelasnya, aku kembali mencoba nya tapi
*DUAARRRRRR
“ughh”
“kau belum bisa menguasainya, bisa ku bilang, kau terlalu terburu buru”
“aku pasti bisa!” tegasku sambil mencoba lagi
[Lightning Blade]
“aku bisa!!” kataku sambil menyerang batu besar yang sudah di buat NPC game master untuk
menghadang seranganku
*DUAARRRRRR
“sial!!” batinku, aku langsung ambruk, kekuatannya 2x dari yang ku lakukan tanpa pedangku, aku merasa
ini adalah kekuatan yang harus aku rahasiakan agar aku bisa mengontrol staminaku
“coba keluarkan Lightning blast”
[Lightning.]
“hmm... kali ini kau belum bisa, ku yakin kau akan bisa menggunakan 3x lightning blast dalam waktu
yang sama” katanya seraya menghilang
[Either]
“kuat sekali” kataku
“ku harap kau bisa segera menguasainya” lagi dan lagi, kata kata dari mulut flaricia membuatku teringat
hiru, entah kenapa aku merindukan saat saaat bersamanya lagi
“aku masih harus bisa mengendalikan kemampuanku” kataku sambil meledakkan seluruh tanda yang ku
buat
“apa yang kau lakukan?” tanya flaricia saat mendengar suara ledakkan kecil
“bukan apa apa, ayo kita kembali” ajakku