Virtual Reality – It’s Not Only About Game .Chapter 25 - Unique

Diposting oleh Label: di
“kau kira kau akan tidak jadi pergi ke kyoto” ucap freya yang tiba tiba datang ke tempatku, 
tempat baruku ini kecil, hanya cukup untuk menjadi rumah 1 orang saja, meski begitu itu bukan 
kendala bagiku, 
“bagaimana kau tau tempatku?” tanyaku 
“itu mudah, aku tadi melihatmu sedang berjalan dari stasiun,” jawabnya tenang 
“ciel, ada yang ingin ku tanyakan padamu” kata freya sambil menatapku 
“apa itu?” tanyaku penasaran 
“ya. apa kau yakin akan bertarung dengan nightmare?” tanya freya,  
“kau?? Darimana kau tahu??” tanyaku 
“jangan lakukan, Bersnenang senanglah. Kau tidak harus mengambil resiko itu” kata freya 
“apa maksudmu?!!” tanyaku sedikit kesal 
“aku selalu menginginkan kebaikan untukmu, aku tidak ingin kau mati sia sia hanya untuk orang 
sepertinya”  
“mati? Sia sia?” tanyaku 
“ya, aku mohon” freya memegang tanganku 
“kenapa kau jadi meremehkanku, kau sendiri yang bilang bahwa aku akan melindungimu dan 
kau akan selalu percaya padaku!” tegasku 
“tapi, kau tidak memiliki kesempatan menang!” katanya 
“aku memiliki nya,” jawabku singat 
“andro, rajin, dan anggota guild scupture telah mati, bahkan rujitsu mati di hadapan mu kan?” 
tanya nya 
“kau belum tau kebenarannya” jawabku santai 
“kebenaran?” tanya freya bingun 
“ya. aku lah yang membunuhnya, aku andro, dan anggota guild aku membantainya bersama 
andro, dan aku membunuh andro setelah anggota guild, dan rujitsu!.. Ia mati di tanganku” 
Tegasku, sontak freya terkejut mendengar perkataanku, sepertinya dia kecewa padaku 
“kenapa aku membunuhnya?” tanya freya 
“mereka tidak memiliki Tempat untuk hidup, aku membunuh mereka untuk membuka 
kekuatan baru menuju nightmare dan demi kepentingan mereka juga. Karena aku tidak ingin
Nightmare bertambah kuat dengan membunuh mereka” jawabku sedikit berbohong 
“Jika kau tidak menginginkannya. Lindungi saja mereka. Dan juga aku tidak mengerti kenapa harus
membunuh mereka,” kata freya 
“pasti ada alasannya, kau bukan tipe orang yang kejam kan?!” tanya freya sambil menatapku 
“Alasannya adalah melindungi mereka yang tidak berkesempatan untuk hidup. Dengan membunuh
mereka aku akan bertambah kuat dan juga. Aku bukan tipe orang naif yang meneriakkan
idealismenya untuk melindungi seluruh orang. Aku tidak akan ragu membunuh untuk sesuatu yang
lebih penting,” jelasku 
“kau bohong!!” tegasnya menyangkal ucapanku 
“Aku tidak peduli apa yang kau katakan. Aku harus bisa menjadi kejam untuk bisa bertahan melawan
Kekejaman, Tidak ada orang yang bisa melindungi tanpa membunuh” kataku 
“bagaimana? Kau muak denganku? Aku hanyalah pembunuh yang tidak pantas mendapatkan 
apapun, kecuali” 
*PLAKK 
Freya menamparku, pipinya basah oleh air matanya, aku menatapnya dengan tatapan bahwa 
aku meminta maaf, tapi freya malah mengalihkan pandangannya dariku 
“Pasti ada Cara Lain kan?!” tegas freya sambil menangis di  hadapanku 
“Mungkin aku bisa melindungi satu atau beberapa orang. Tapi, aku tidak akan bsa melindungi
seluruh orang. Satu satunya cara yang bisa ku lakukan adalah Membunuh mereka yang paling tidak
berkesempatan hidup!” tegasku 
“jika kau ingin meningggalkanku, lakukanlah!. Aku bukan orang baik Seperti apa yang kau lihat di
awal pertemuan kita! Aku bukanlah pahlawan dalam dongeng!” lanjutku  “kenapa kau berubah secepat ini!!!?” tanya freya. 
“freya, aku tidak berubah. Sikapku memang seperti ini. Temui aku di bekas markas scupture, 
aku Tidak ingin berbicara dengan kondisi seperti ini” kataku, ia mengangguk dan meninggalkanku,
aku berbaring menatap langit langit kamarku, aku melakukan kebohongan agar freya menjauhiku, 
Walaupun aku ingin terus bersamanya, tapi aku tidak bisa terus mengikuti kemauannya
“Log IN” 
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>Souls in Relief Online<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< 
Aku bersandar di dinding bekas pembantaian scupture olehku dan andro, kali ini, aku ingin 
bertarung dengan freya, agar dia benar benar menganggapku jahat, apapun itu, karna aku tidak 
ingin ada yang tahu tentang alasanku melakukan ini, jika aku tidak berbohong, maka dia akan 
bertanya padaku dan memintaku menjelaskan sedemikian rupa, aku sangat membenci bila di 
suruh menjelaskan, 
“apa itu kau ciel?” tanya freya yang sudah sampai 
“yo!” sapaku sambil memegang pedangku 
“jadi kau ingin bertarung?” Tanya freya 
“ya. “ jawabku 
“begini, jika aku kalah, kita akhiri hubungan ini. jika aku menang, jangan coba coba melawan
nightmare dan  jangan membantai lagi!!” kata freya mengajukan taruhan,  
“apa?!” tanyaku 
“kau keberatan?”  tanyanya, sungguh berar memilih antara meninggalkan freya atau membuat 
player lain sengsara karna mereka akan di habisi oleh nightmare,  
“Baiklah. Kalau kau yang menginginkan itu. Tapi biar ku tegaskan satu hal,”
[slash] 
Freya memulai serangannya padaku,
“Aku tidak akan mengalah. Karena,mereka yang di bunuh nightmare akan kehilangan Ress sroll. Dan
akan ber akhir tidak bisa kembali ke dunia nyata!.Artinya mereka akan mati karena tidak bsa
menghapus karakter mereka!”
Tegasku sambil  menghindari serangannya dan terus bergerak menjauhinya meski dia menyerangku.
Aku menunggu saat yang tepat untuk mempermainkan dirinya dalam ilusi, 
[slash] 
[steath slash] 
Kami sama sama melompat kebelakang, dari sorot matanya, freya sangat marah padaku, dia 
inign aku mengakhiri perbuatanku. Namun, aku tidak ingin membiarkan nightmare bertindak 
lebih jauh lagi 
[ice brust] 
“apa?!!” freya melompat menghindarinya, dan menuju ke jebakan yang sudah ku siapkan  
[Sword Pierce] 
“!!!”  
“aku sengaja memancingmu untuk ini” kataku,  
“ini kan seperti ice pierce milik rujitsu?” tanyanya tidak percaya 
“bila aku membunuh orang, maka separuh skillnya jatuh ke tanganku.” Saat mengatakan hal itu, 
aku merasa ada yang mengalir di tanganku dan itu sangat kuat 
“benar benar kejam” katanya sambil menyerangku saat aku telah kehilangan konsentrasi pada 
‘sword pirce’ 
“jangan melepaskan diri!!” teriakku saat mencoba menahan aliran energi di tangaku, meski aku 
tahu ini akan gagal 
[Lightning Blast] 
Di tanganku seperti ada sebuah listrik yang terus mengarah ke tanganku dan sepertinya sangat 
kuat untuk skala skill ini, seketia, aku menyerang ke arah freya dan meninggalkan asap  
“sial, kekuatan apa itu?” batinku, aku memandang ke sekelilingku dan tidak mendapati freya 
terkena, dia sedang menatapku dari atas batuan besar  “kenapa kau berubah?!” tanya freya 
“aku tidak berubah. Aku selalu seperti ini. Memilih untuk melindungi mereka dari kematian karena
kehabisan Ress Sroll  dengan membunuh mereka tanpa mencuri apapun dari mereka ”kataku
“kalau begitu, kali ini kau akan kalah” kata freya. Wajahnya jadi dingin, dia sepertinya juga 
sudah tidak bisa menahan diri lagi 
[tornado storm] 
“sial,, tanganku terkunci di dalam tanah” kataku, namun, saat itu aku memiliki ide untuk 
menghindari kemampuan tornadonya 
[Lightning Blast] 
*DUARR!!!!!!!!!!!
 “belum” kataku sambil berpindah ke belakang freya dan menusuknya, 
“ughh”, aku kehilangan seluruh skill pointku dan juga staminaku untuk melakukan skill ini, aku 
masih belum terbiasa dengan aliran liskrik yang mengilingi tanganku 
“maafkan aku, freya” aku terjatuh walau sudah mengunci freya hingga tidak bisa bergerak, dan 
sudah bisa di pastikan freya kalah,  
“maafkan aku, Sesuai perjanjian. Aku tidak lagi menjadi apapun dalam hidupmu. Dan setidaknya hal
terakhir yang bisa ku lakukan adalah menyelamatkanmu dengan membuatmu menghapus
karaktermu. Selamat tinggal” batinku sambil merubuhkan diriku ke tanah  
--
“dimana aku?” tanyaku ketika sudah sadar 
“sudah sadar ya?” seorang wanita datang saat aku sudah sadar 
“di mana aku?” aku mengulangin perkataanku 
“aku adalah player pengelana, saat sedang melewati gurun, aku mendapati gurun itu rusak 
karna pertandingan, dan kau sepertinya kelelahan, jadi aku membawamu bersamaku” 
jawabnya 
“kau beruntung, jika kau di temukan oleh nightmare, kau akan mati” lanjutnya 
“ya. terimakasih, aku tidak bisa membalas jasamu” kataku pelan 
“tidak usah di pikirkan, hmm, di lihat dari matamu, kau sepertinya memiliki kemampuan ilusi” 
kata wanita itu 
“ya, meski ini kudapat dari membunuh” jawabku 
“kau leon ya?, seorang teman memerintahkanku menjauhi mu” kata nya lagi 
“ternyata aku sudah di benci semua orang” gumamku 
“meski begitu, aku akan menjadi temanmu” katanya 
“teman?” tanyaku 
“aku juga di jauhi karna aku di anggap kurang kuat karna tidak bisa menguasai skill ilusi” 
“lebih baik kau tidak menguasai teknik ilusi”  
“kenapa?” tanyanya bingung 
“skill ilusi akan membuatmu menderita, skill ilusi akan menjadikanmu sombong hingga kau tidak 
bisa melihat kebawah” jawabku 
“jika kau ingin mengetahui lebih lanjut tentang skill ilusi, game master telah membuat sebuah 
petunjuk, kita bisa berangkat kapanpun kau mau!” katanya 
“baiklah,” kataku singkat 
“umm, sebelum itu, namaku flaricia” katanya memperkenalkan diri 
“ku mohon kerjasamanya flaricia” katakku, saat mengucap flaricia membuatku teringat pada 
hiru,karna nama mereka yang mirip. Aku keluar untuk melatih diriku, karna ini spertinya skill 
unique, jadi aku harus bisa menguasainya dalam waktu singkat 
[lightning Blast] 
Aku menyerang sebuah pohon tepat di batanngya dan membuatnya bolong, sepertinya skill ini 
sangat kuat hingga aku tidak bisa mengendalikannya dengan baik 
“tanganku? Lagi lagi” tanganku selalu tidak bisa di gerakkan keluar saat telah menggunakan 
skill itu, aku mencoba mengeluarkan sekuat tenaga tapi tidak bisa, sepertinya aku harus  menggunakan skill itu sekali lagi agar bisa lepas 
[Linghtning Blast] 
Aku bisa melepaskan diriku, meski aku harus ambruk dan tidak bisa berdiri, aku harus bisa 
mengendalikannya 
[lightning.] 
“uggghhh!!” aku terbatuk saat akan mengeluarkan skill ketigaku, apa aku hanya bisa melakukan 
dua kali selama sehari? 
“kau kenapa?” flaricia berlari ke arahku 
“Aku kelelahan dengan skill unique ku” kataku  
[either] 
“jadi begitu,” kataku saat merasa tenagaku kembali se utuhnya, dia merupakan player tipe 
healer yang berguna di pertarungan, namun jika lawannya nightmare, ia paling bisa menjadi 
sasaran empuk untuk di serang olehnya 
“kenapa?” taanya flaricia 
“kau bukan tidak bisa menguasai ilusi, tapi kau adalah player tipe healer dan kau sangat 
membantu” kataku 
“kalau begitu, izinkan aku melihat skill uniquemu” kata flaricia tersenyum 
[Lightning Blast] Aku gagal lagi membuat tanganku tidak terkunci dalam objek yang ku serang, kali
ini, aku 
mencoba membantu tanganku dengan menggunakan pedangku 
[slash] 
Aku berhasil meloloskan diriku dengan pedangku, hingga aku teringat dengan tanda yang ku 
letakkan sembarang arah, aku mematikan tanda itu satu persatu hingga bebas meletakkan 
tanda dimanapun 
“akan ku berikan sebuah pertunjukan, bisakah kau recharge kembali energiku?” tanyaku, ia 
hanya mengangguk 
[either] 
“terimakasih” kataku, 
[Lightning Blast] 
Sebelum aku mengenai suatu objek, aku berpindah sehingga aku bisa melumpuhkan dua objek 
dalam satu serangan dan tanganku tidak terkunci dalam pohon lagi, aku mengeluarkan 
pedangku dan menyerang beberapa objek dan perpindah ke objek lain 
[Lightning Blast] 
Terakhir, aku menyerang pohon yang lebih besar hingga tumbang dan kembali berpindah ke 
dekat flaricia 
“wow. Mengagumkan!!” kata flarica kagum 
“aku masih belum terbiasa dengan lightnig blastku,  kau belum boleh kagum” kataku sambil 
tersenyum
Posting Komentar

Back to Top