Virtual Reality – It’s Not Only About Game .Chapter 20 - I don't Wanna lose you

Diposting oleh Label: di
“maafkan adikku ya” kataku saat menenangkan freya
“ya, aku juga heran kenapa dia marah seperti itu” jawab freya
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanyaku
“aku hanya memecahkan gelas karna aku terlalu meletakkannya di pinggir”
“lain kali, letakkan gelas di tengah, dan biar aku yang ganti gelas itu” kataku
“Apa tidak apa apa?” tanya nya
“ya. aku juga harus meminta maaf pada adikku” jawabku
“dan mungkin, kau harus segera menyewa rumah di kyoto, aku tidak ingin hal ini terjadi lagi”
lanjutku
“apa kau tidak ingin kuliah bersamaku?”tanya freya
“aku akan ke kyoto untuk kuliah karna ada beasiswa saja” jawabku
“kau akan tinggal bersamaku?” tanya freya senang
“kalau itu aku tidak tahu” jawabku sambil pergi. Entah kenapa aku bisa marah seperti itu pada
hiru, sebelumnya aku tidak pernah membentak hiru sama sekali, 
“hiru” panggilku tapi, tidak ada jawaban
“maafkan aku hiru” kataku
“pergi!!... pergi saja bersamanya!!!” kata hiru setengah berteriak dari kamarnya
“ciel.” Kata freya yang memegang punggungku
“ya” kataku
“aku ingin bilang sesuatu” kata freya 
“apa?” tanyaku
“mungkin aku tinggal disini sangat merepotkanmu ya?” tanya freya
“tidak. Aku jujur merasa lebih memiliki teman saat kau tinggal disini” jawabku bersandar di
tembok kamar hiru
“dan juga,” lanjutku
“apa?” tanya freya
“terima kasih atas omonganmu di game” kataku
“kau bergabung dengan scupture?” tanya freya
“aku bisa menggunakan skill yang rujitsu gunakan, kecepatanku meningkat pesat, jadi” jawabku
“jadi?”
“aku tidak akan membiarkanmu terluka di lagi” jawabku. Freya langsung memandang ke arah
lain, 
“kau tau, sejak aku datang kesini, kau lah yang menarik perhatianku” kata freya
“entahlah.. tapi, di game dan juga di sini, kau lah penyebab aku bisa memilih pilihan berat”
kataku 
“ciel.. aku” kata freya
“jangan katakan hal itu sekarang, ku tunggu di game besok, di taman pertama kali kita bertemu”
kataku
“baik” kata freya tersenyum, aku berjalan ke dapur untuk membersihkan pecahan gelas itu, aku
teringat saat hiru memberikan gelas itu di ulang tahunku ke 16 tahun, aku ingat saat itu dia masih
canggung saat melihatku, 
“biar ku bantu” kata freya sambil duduk di sampingku
“terima kasih”kataku
“ya” freya membantuku mengambilkan serpihan gelas itu, kali ini, yang banyak menarik
perhatianku adalah freya, entah apa yang akan dia katakan, aku belum siap untuk mendengarnya “kau tahu, dulu aku sudah memecahkan 24 gelas di rumahku” kata freya sambil mengambil
pecahan gelas
“apa yang membuatmu melakukan itu?” tanyaku
“aku menuang air panas ke gelas beling saat membuat teh untuk tamu yang berjumlah 24, dan ke
24 gelas belingku pecah” kata freya, aku hanya tertawa mendengarnya
“aww” kata freya tiba tiba
“kau kenapa?” tanyaku
“tanganku tertusuk” kata freya sambil memperlihatkan tanganya yang berdarah, aku segera
berlari mengambil kotak obat dan segera membersihkan darah nya lalu memperban tangan freya.
Tanpa ku sadari freya memperhatikanku, hingga aku juga menatapnya, kami saling beradu
pandang dalam diam sedang tanganku masih memegang tangannya. Entah, saat aku melihat
freya saat seperti ini, aku sangat ingin menjaganya seperti aku menjaga hiru. Apa mungkin aku
akan memiliki perasaaan padanya?
“ciel” kata freya
“sakit?” tanyaku
“tidak, tapi” 
“tapi?”
“aku sangat senang bertemu orang sepertimu” kata freya
“senang?” tanyaku pelan
“ya. kau selalu bisa melindungiku” kata freya
“aku...” gumamku
“terima kasih” kata freya
“freya” gumamku memanggil namanya. Freya hanya tersenyum menatapku
“aku.. suka padamu,, maksudku sikapmu yang lebih dewasa” kataku sedikit malu karna aku
salah menyebut kalimat yang bisa menyebabkan dia salah artikan
“kau bilang di ungkapkan di game, huh” kata freya
“maafkan aku” kataku
“kalau begitu?” tanya freya
“kenapa?” tanyaku
“kenapa kau tidak ikut ke kyoto bersamaku?” tanya freya
“tidak, walau aku sekolah di  kyoto aku akan tinggal disini, tapi, setelah kuliah aku mungkin bisa
mampir ke rumahmu” kataku
“benar?” tanya freya
“ya” jawabku. Freya tersenyum mendengar perkataanku, aku juga tersenyum karna telah melihat
dia kembali berbahagia
“aku senang kau senang” gumamku, aku merasa kehadiran seseorang di belakangku
“hiru,” kataku saan menengok, dia bukannya menjawab malah pergi ke kamarnya dan
memngunci pintu
“freya. Aku akan log in, meski aku senang karna kau sudah senang, jika adikku bersikap seperti
ini, itu akan mengubah moodku” kataku
“apa yang akan kau lakukan?” tanya freya
“entahlah, yang jelas, kita akan bertemu besok. Sekarang ada yang ingin aku lakukan” kataku
sambil beranjak pergi ke kamarku dan mengunci pintu serta mematikan handphone
“mari kita lihat reaksi hiru bila aku tidak kembali ke sini dalam  2 hari” kataku sambil
menggunakan alat gamenya
“Log IN”
>>>Souls In Relief Online<<<
Aku kembali di kota dalam keadaan tidak menggunakan topeng, aku segera menggunakannya
karna aku ingin pergi ke markasku, aku segera membuat tanda di tempat ini dan langsung pergi
ke markasku dengan tanda di markas
“kau kembali” kata rujitsu, aku menghapus tanda di tiang ruangan rujitsu dan memberi tanda di
pedangku lagi “apa kita pergi sekarang?” tanyaku
“tidak” jawan rujitsu
“kau bilang saat aku kembali, kita akan pergi?” tanyaku
“rajin dan fujin sedang menyelidiki orang tersebut,” jawab rujitsu semakin membuatku bingung
“hei tunggu? Kau bilang ini rahasia?” tanyaku
“yang ku maksud adalah jangan sampai rajin dan fujin tahu kalau kita akan menghabisinya” kata
rujitsu tenang
“dia sangat kuat, kenapa kau begitu tenang?” tanyaku
“kalau kita menghabisinya dengan kekuatan, kita kalah tapi jika  kita menghabisinya dengan
teknik, kita akan memenangkan pertandingan ini” kata rujitsu
“kau tidak takut kalah?” tanyaku
“tidak” jawabnya singkat
“leon sementara, ada guild sebelah yang meminta bantuan” lanjut rujitsu
“apa?” tanyaku
“menyelamatkan anggotanya yang di sandra” jawab rujitsu, 
“ini misi mudah, kau bisa menyelamatkannya sendiri, kita akan dibayar uang yang cukup
banyak” lanjutnya
“baik, kataku sambil menggunakan topeng dan pergi ke kota yang sudah ku beri tanda,
“aku harus memberi satu tanda lagi” kataku sambil mengambil pisau dapur kecil dan
menyimpannya, aku berlari mengejar orang yang menyandra anggota guild lain, rasanya cukup
aneh, guild ini menjadi pekerja bayaran. Tapi, ini akan sangat baik untukku juga 
“siapa itu?” tanya laki laki 3 yang ada di paling belakang satat melihat ada lemparan pedang ke
arahnya, aku memukulnya dengan kakiku dan berpindah ke pisau yang ku letakkan di semak
semak
“ada penyusup” kata laki laki 2
“kau lemah” kataku saat berpindah ke pedang ku dan menghabisinya dengan sangat mudah 
[steath slash]
“kau tidak apa apa?” tanyaku pada orang yang menjadi sandra
“freya?” batinku 
kulihat dia hanya tersenyum, kemudian akan terjatuh. Aku membalikkan topengku dan
menangkapnya.,
“kau akan baik baik saja” kataku padanya
“leon?” tanya nya. Aku hanya mengangkatnya dan berpindah ke pisau ku
“terima kasih” kata freya
“awalnya aku mendapat tugas untuk menyelamatkan anggota guild sebelah yang di tahan,
ternyata itu kau” kataku pelan
“apa yang terjadi?” tanyaku
“aku di perintahkan untuk  menjaga base, tapi. Mereka semua menyerangku dan membuatku
tidak bisa melawan.” freya menceritakan kejadiannya
“meskipun kau masuk guild lain, aku akan terus mengawasimu jadi” kataku
“jadi?”
“aku tidak ingin kehilanganmu” kataku pelan
“ciel aku.. menyukaimu” kata freya pelan, aku memang cukup terkejut mendengarnya tapi,
bagaimanapun aku yang mengungkapnyannya duluan
“aku harus kembali” kataku sambil menggunakan topeng, dan berjalan beberapa langkah, tapi
“kembalikan tahananku” kata seseorang yang ada di belakangku
“topeng?” gumamku, ia menggunakan topeng, tapi, topengnya berbeda dengan topeng scupture
“tidak akan” lanjutku sambil berlari menyerangnya tapi,
“tidak mungkin!” kataku. Aku menembus tubuhnya, spertinya dia pengguna skill unique yang
terlatih “kalau begitu, terpaksa aku gunakan skill ini” kataku sambil mengambil pisauku dan
melemparnya ke tanah, aku berlari menyerangnya dan saat dia akan menahan seranganku, aku
berpindah ke sampingnya dan
“kau yang akan mati!!!” kata orang itu mencekikku
“kau menyadari pergerakanku,?” tanyaku tidak percaya
“itu skil mainain anak kecil” kata orang itu
“kau akan berakhir sekarang”
[absorbtion]
[ice cicle]
“leon, dia bukan tandinganmu sekarang” seru rujitsu saat orang itu melepaskanku, aku melompat
ke samping rujitsu
“siapa kau?” tanya rujitsu
“sebut saja aku nightmare” katanya
“kau sangat  ingin mendapat panggilan yang menakutkan ya?” tanyaku
“kita menyerah saat ini” kata rujitsu sambil menarikku dan membawaku ke markas
“kenapa kita mundur?” tanyaku saat telah di markas
“dia adalah target kita” kata rujitsu, 
“apa?!” tanyaku kaget
“ya. sangat kuat kan?” tanya rujitsu
“sebelumya, terimakasih karna kau telah menyelesaikan misi ini dengan baik” kata rujitsu
“ya.” kataku singkat
“ku beri kau kesempatan log out sekali lagi, dan saat kau kembali kita baru akan jalan untuk
menghadapinya” kata rujitsu. Aku berjalan ke taman markas, aku masih memikirkan poa yang
freya katakan, mungkin setelah log out seharian aku akan mengabiskan waktu dengan freya. Aku
tidak ingin dia menghawatirkanku saat dalam misi sulit ini, aku yakin aku akan menang, meski
aku harus sekarat ditangannya,
“hei, ternyata kau belum log out?” tanya rujitsu
“belum., aku belum ada keinginan untuk log out” jawabku
“kau memikirkan pertarungan tadi ya?” tanyanya, aku hanya diam dan tidak menjawab
pertanyaanya
“jadi begitu, hal mudah bagi cheater untuk melakukan hal yang menurut kita mustahil, dia akan
lebih sulit dari epic boss di sini” kata rujitsu seolah bisa membaca pikiranku 
“Rujitsu” gumamku
“ada apa?” tanya nya
“aku akan log out beberapa hari” jawabku
Posting Komentar

Back to Top