Sejak aku log in saat akan menyerbu boss hingga sekarang, aku belum kembali ke duniaku, aku masih ter
lalu asik berjalan jalan di markas scupture yang sangat bagus, dan juga aku akan langsung di berikan skill
milik rujitsu yang sangat mengagumkan itu
“leon” panggil rajin
“ya?” jawabku
“kau ditunggu kapten di ruang latihan” kata rajin
“baiklah” aku mengikuti rajin ke tempat latihan yang sangat besar, di sana seluruh pasukan bisa mendapat
lapangan untuk latihan masing masing satu
“ada apa?” tanyaku
“aku akan memberimu apa yang aku janjikan” kata rujitsu, tiba tiba layar di depanku menunjukkan bahwa
rujitsu mengirimku sebuah gulungan.
“apa ini?” tanyaku
“gulungan tersebut berisi skill original yang ku gunakan” kata rujitsu. Aku mengacceptnya dan
membiarkan isi gulungan itu mengalir dalam tubuhku
‘Flashsign teleport is actived’
“biar ku jelaskan, skill ini memiliki 10 level, saat ini skill yang kau dapatkan masih level 1” kata rujitsu
“jadi, jika kau konsentrasi pada suatu benda dan menyentuhnya, di benda tersebut akan tertulis suatu
tanda, yang setiap orang memiliki tanda yang berbeda, contohnya” rujitsu memegang sebuah tangkai
pohon dan dia menunjukkan ada suatu tulisan dari tanda yang dia buat
“lalu aku akan lemparkan benda yang ku beri tanda dan” lanjut rujistu sambil melempar dahan pohon itu
cukup jauh ke depan, dan tiba tiba dia menghilang
“aku berindah ke dekat benda tersebut” kata rujitsu yang telah berpindah ke ranting tersebut
“lalu, bagaimana menghapusnya?” tanyaku
“mudah, kau hanya perlu memerintah otakmu untuk menghapusnya dan tanda tersebut akan meledak”
kata rujitsu
“jadi ledakkan itu?” kataku sambil mengingat saat terakhir dimana bagian belakangku meledak tiba tiba.
Dia hanya mengangguk dan tersenyum
Aku mencoba memegang pedangku dengan erat tapi aku tidak berhasil membuat tanda apapun di
pedangku. tiba tiba fujin melompat menyerangku
“apa apan ini?” tanyaku sambil menghindar
“kau akan bisa membuat tanda itu saat berhasil mengaktifkan efeknya, yaitu saat kau terdesak, aku akan
membuatmu terdesak” kata fujin sambil terus mencoba menyerangku sehingga aku terpaksa
menggunakan pedangku untuk bertahan, dia terus memukulku berkali kali dengan pedangnya
“ini bukan area aman, jadi dika kau bertahan saja kau akan kalah” kata fujin
“aku tahu” jawabku sambil berusaha menyerang balik
[rockshot]
Fujin menembakkan batu batu dari jauh hingga aku terpaksa menangkisnya dengan pedangku meski
membuat hp ku terkuras karna aku tidak selalu berhasil menahannya
“kalau kau bisa mendekatiku aku akan maju ke tahap selanjutnya” kata fujin sambil terus menembakiku
dengan batu
“sial . apa aku akan kalah?” batinku saat aku mulai terus terkena batu batu tembakkannya dan hp ku
tersisa setengah, hingga aku merasakan ada yang aneh dari pedang yang ku pegang, karna aku menyadari
hal tersebut, aku terus menangkis serangannya dan melompat ke atas
“huft, hampir saja kena” kata fujin saat menghindari lemparan pedangku kepadanya, aku hanya
tersenyum karna dia tidak menyadarinya
“kesempatan” batinku,
“kau pikir kau bisa mengecohku?!” fujin merasakan kehadiranku di belakangnya dan mencoba
menyerangnya, fujin segera memukulku hingga aku terlempar ke belakang dan pedangku terlempar ke
atas “kesempatan menyerangku hanya datang sekali” kata fujin
“sekali?” tanyaku menantang
[steath slash]
“tidak mungkin?!” fujin tidak menyedari, bila aku dan pdangku terpisah, sedang pedangku melambung
tinggi di atas dan menancap di sampingnya, aku menggunakan ketidak sadarannya untuk berpindah ke
pedangku dan menyerangnya dari dekat, sbelum itu, aku sempat memberi tanda di tangannya
“kau hebat juga tapi aku tidak”
“uhuk?! Flashsign? Apa dia menandai tubuhku?” tanya fujin saat aku menusuknya sebelum dia
menggunakan skill
“kau memang hebat fujin, apa lagi jika bersatu dengan rajin, tapi ingat, jangan remehkan aku” kataku
sambil mencabut pedangku dari tubuhnya.
“apa perlu ku hapus sekarang tandanya?” tanyaku
“tunggu!” fujin merobek lengan baju yang ku beri tanda, dan aku langsung menghilangkan tanda di
lengan baju itu
“leon. Kau hebat!” kata rujitsu
“ku tunggu saat kau bisa mengalahkanku” lanjut rujitsu, aku hanya tersenyum dan meyakinkan dalam
hatiku
“aku akan bisa mengalahkanmu” kataku tegas
“tantang aku jika kau bisa melewati skill lvl 6” perkataan rujitsu membuatku kaget
“level 6!?” tanyaku kaget
“aku bisa membuat 12 tanda di manapun yang aku inginkan”
“apa yang bisa membuatku skill ku naik level?” tanyaku
“membunuh player tanpa duel akan langsung naik satu level, mengalahkan epic boss tanpa terkena hit,
juga menaikkan satu level”
“sangat mudah jika syaratnya mengalahkan satu player?” kataku bingung
“player disini harus player yang benar benar memiliki stat di atas statmu” lanjutnya
“jadi begitu” kataku mengerti
“jangan terlalu banyak memamerkan skill ini, karna jika kau berhasil terbunuh oleh orang yang tidak
memiliki skill ini, maka kau dia akan menguasai skill itu langsung di tahap yang kau kuasai” rujitsu
memperingatkanku
“baiklah” jawabku sambil melangkah ke halaman markas untuk sekedar berjalan jalan
“hoi” rajin menapaku
“apa?” tanyaku
“ku dengar kau mengalahkan fujin ya?” tanyanya
“ya, “ jawabku seadanya
“kalau begitu, aku akan menganggapmu setingkat dengan kapten” katanya
“kenapa?” tanyaku
“saat ini hanya kapten yang mengalahkan fujin, bahkan aku kalah oleh fujin” jawabnya
“hei, ada misi untuk leon” kata fujin yang datang
“apa ini?” tanyaku saat fujin memberi kertas padaku
“lebih jelasnya temui rujitsu” kata fujin
“leon, kau punya tugas untuk membunuh seseorang yang memiliki skill ilusi yang sangat hebat” kata
rujitsu
“apa yang harus ku lakukan?” tanyaku
“bertarung dengannya di luar area aman kau bisa menyerang orang. Dan ambil ress scrollnya” rujitsu
membuatku kaget
“apa maksudmu?! Membunuhnya dan membiarkannya mati?” tanyaku bernada protes
“dia cheater. Dia bisa mengendalikan apapun yang dia mau dengan skill ilusinya”
“kalau dia cheater, serahkan pada GM” kataku
“jika dia di banned, dia kan melakukan cheat lagi. Saat ini dia memiliki stat dengan seluruhnya
menembus angka 5 ribu”
“bagaimana aku bisa menang?!!” tanyaku kesal
“aku akan ikut denganmu, hanya permainan teknik yang kita butuhkan” jawab rujitsu
“setelah dia kalah, kau akan mengusai skill ilusinya dan skill teleportasimu akan meningkat besar
mungkin bisa naik hingga 3 level” katanya
“ini akan sulit,” kataku “jika kau belum log out, aku akan menunggu kau log out kemudian datang lagi dan kita berangkat, ini
adalah misi rahasia, jadi jangan beritahu rajin dan fujin” kata rujitsu mengingatkanku,
“aku akan pindah ke kota, kemudian log out” kataku sambil menggunakan topengku dan berpindah ke
luar
“apa misinya?” tanya rajin saat aku telah sampai luar
“mudah, aku akan berangkat” aku berjalan ke luar dan segera masuk ke kota untuk log out,
>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
aku akan log out untuk beberapa hari, karna aku tau misi pertamaku akan sulit karna harus bertempur
dengan cheater
“aku bermain hingga 14 jam?” batinku sambil berjalan keluar, saata ku membuka pintu aku di kagetkan
oleh sesuatu dari ruang makan
“KAU INI BAGAIMANA? Sudah ku bilang untuk tidak minum dari gelas kakakku dan meletakkan di
ujung, kau malah MEMECAHKANNYA!!!”ya. hiru sedang marah pada seseorang. Aku segera berlari
menghampiri keduanya berniat menghentikan perkelahian
“aku Cuma minum dari gelasnya, dan aku juga tidak sengaja memecahkannya, AKAN KU GANTI” freya
juga terpancing emosinya hingga memberntak hiru
“Hentikan!!” kataku sambil memisahkan keduanya
“ada apa ini?” tanyaku
“dia memarahiku saat aku tidak sengaja memecahkan gelas”kata freya menunduk
“dia sudah ku peringatkan berkali kali untuk tidak meletakkan gelas di ujung meja” bantah hiru
“aku baru meletakkannya di ujung tadi karna aku ingin ke kamar mandi, saat aku kembali dan mengambil
gelas tanganku licin dan menjatuhkannya” freya tetap berbicara pelan
“apa?! kau sudah 3x melakukannya dan sudah ku peringatkan sebanyak itu juga!!” hiru semakin terbakar
emosinya, aku bingung harus membela siapa, hiru sebagai adikku atau freya yang telah beberapa kali
membuatku tertegun
“aku baru melakukannya tadi setelah main game!” freya mulai terpancing lagi
“lalu saat kemarin apa?! saat kakak sedang main game?!” tanya hiru sedikit membentak
“aku tidak tahu!” kata freya kesal. Mereka memandangku bersamaan disini aku yang berhak memilih,
untuk membela atau tidak, jika aku menyalahkan keduanya, mereka akan terus bertengkar. Jika aku
membela adikku, sikapnya sudah sering seperti ini, jika aku membela freya, aku takut dia makin bersikap
ketus pada hiru. Tapi jika aku bela hiru, freya akan sakit hati, karna dia orang baru yang tak tahu apa apa,
tapi jika kau bela freya, hiru akan sangat sakit,
“kau selalu membuat kakakku jauh dariku! Membuatnya berubah dan menjadikannya terobsesi
denganmu!!!” hiru membentak freya,bila mereka terus bertengkar, hal buruk tidak bisa di hindari, aku
harus memilih
“Cukup hiru, CUKUP!!!!” kali ini entah kenapa aku membentak hiru dan membela freya, hiru tampak
terkejut denganku
“hiru,, kau terlalu ke kanak kanakan! Dia tak pernah menjauhkanku darimu, lagipula dia kan orang baru!
Jadi wajar jika dia melakukan kesalahan.!!” Kataku memarahi hiru
“dia sudah 3x melakukannya!” kata hiru
“apa dia memecahkan gelas 3x? Kenapa hanya masalah gelas saja harus bertengkar sih?!!!” tanyaku kesal
“dia memecahkan gelas yang ku berikan padamu!!” kata hiru
“dia bisa menggantinya kan?!! Itu juga bukan gelas mahal!!!” aku masih memarahi hiru
“kedatanganmu mengubah sikap kakakku!!!! Sejak awal aku membencimu dan tidak pernah mengijinkan
kedatangamu!!!” kata hiru sambil menangis
“CUKUP!! Hiru, jangan buat aku semakin marah padamu!!! Jika kau bersikap seperti ini terus, aku akan”
“akan apa hah?!” kata hiru kesal
“aku akan pindah ke kyoto dan membiarkanmu di sini!!!” aku sudah kehilangan kesadaranku hingga aku
mengatakan hal ini
“lakukanlah!!! Pergilah dengan pilihanmu!!!” kata hiru sambil menangis lalu pergi ke kamarnya dan
membanting pintunya