Virtual Reality - It's Not Only About Game. Chapter 11 – Ambition

Diposting oleh Label: di
 >>Soul in Relief Online<<

“kenapa kau baru datang?” tanya freya saat aku telah ada di depannya
“maaf. Ada sedikit masalah, jadi, aku selesaikan dulu” jawabku 
“baiklah, karna moodku sedang baik. Ayo ber party denganku” ajaknya seraya memberikan pesan party
padaku, aku menerimanya
“apa yang akan kau lakukan?” tanyaku
“entahlah, mungkin lvling” jawabnya sambil berjalan, aku hanya mengikutinya dari belakang  sembari
membuka layar statusku aku tertarik pada panel speedku yang lumayan cepat. Aku berharap akan menjadi
pemain tercepat di sini
“leon. Keadaan di sini sepi sekali?” tanya freya saat kami sampai di sebuah desa
“mungkin karna hanya sedikit yang berhasil mengalahkan boss waktu itu. dan, rata rata mereka langsung
melanjutkan perjalanan ke tempat lebih tinggi di banding untuk lvling dan bersantai” jawabku
“apa tujuanmu bermain?” tanya freya tiba tiba, aku terkejut dengan pertanyaanya. Karna tidak mungkin
aku bilang bahwa aku bermain karna di suruh seseorang.
“aku hanya ingin menjadi player tercepat walau tidak ada yang menganggapku.” Jawabku
“tercepat? Bukan terkuat?” tanya freya heran
“mungkin  itu juga. Tapi, entah kenapa aku suka dengan sesuatu yang bersifat kecepatan.” Jelasku
“aku sendiri ingin jadi player yang di akui orang orang karna kehebatanku, meskipun itu mustahil”
katanya
“tidak ada yang mustahil. Aku juga akan terus mengejar kecepatan yang ku dambakan” kataku sambil
mengarahkan pedangku ke belakang dan membuat freya kaget
“pertama, untuk menjadi cepat. Aku harus mengurus ini” kataku 
[steathslash]
Aku menghabisi monster itu dengan sekali serang,
‘lvl up! 
Leon lvl 33 – 34’
“sekarang lvlku sama denganmu” kataku santai
“hahaha. Yaa.. kau memang hebat leon.”jawabnya
“sepertinya serangan tadi masih bisa di lihat oleh mata ya?” tanyaku
“sedikit” jawabnya. 
“huh. Ini masih sangat kurang” kataku
“kau sangat ter obsesi dengan kecepatan ya?” tanya freya
“ya.” kataku 
“bicara masalah kecepatan, apa kau tahu guild |scupture|?” tanya freya tiba tiba
“rumornya walaupun anggotanya tidak terlalu kuat, tapi dia selalu memenagkan setiap perang guild”
jawabku sesuai dengan apa yang ku tahu
“kau kenal ketuanya?” tanya freya
“katanya dia cepat. Tapi, aku harus membuktikannya dengan diriku sendiri” jawabku
“kau banyak nyali juga ya. menantang player lvl 40an” ucapnya
“aku tidak suka orang membicarakan seseorang itu kuat tanpa memberikan sebuah bukti” 
“mungkin aku bisa buktikan” kata freya sambil membuka layar transparannya
“apa ini?” tanyaku 
“lihatlah” jawabnya singkat. Aku melihat layar tersebut, tiba tiba layar itu memunculkan rekaman
pertandingan satu lawan satu dengan si ketua guild yang tadi di bicarakan olehku dan hiru. Terlihat
pemumpin guild itu sangat santai  dan tampak tidak punya beban apapun dalam menyerang, tiba tiba
lawanya mengeluarkan sebuah skill tebasan. namun sangat mudah di hindari olehnya. Aku menatap layar
itu lebih serius agar aku bisa lihat pembuktiannya. Mereka terus beradu srangan namun, aku tidak lihat
pemimpin guild itu melakukan skill seperti lawannya, ku lihat dia hanya melakukan serangan ringan
tanpa tenaga berat. Tiba tiba lawannya mengeluarkan bola api sangat besar yang menyerang pemimpin guild itu. api membakar tempat pertandingan yang membuat layar ini berasap karna ledakan api tersebut,
ku pikir pemimpin guild akan kalah karna dia tidak melakukan serangan dan sepertinya mustahil untuk
menghindar. Tapi, saat api dan asap hilang pemimpin guild itu menusuk lawannya dari belakang dengan
pisau yang bergerigi hingga lawannya mati. Aku hanya melihatnya dengan terkejut, karna aku pikir
ledakkan itu meledakkan apapun yang ada di depannya. Aku tidak melihat dia menghindar, dan juga aku
tidak melihat dia terkena serangan
“apa apaan itu?” tanyaku heran pada freya
“ini ku dapatkan saat ada stream pertandingan langsung dan aku sengaja merekamnya karna aku terkejut
dengan kecepatannya” jelasnya
“sial”
“masih bernyali untuk melawannya?” tanya freya
“sepertinya ya” jawabku
“kenapa?” tanya freya
“karna jika aku sudah mengetahui kehebatan seseorang. Aku malah semakin ingin merasakan
kemampuannya” jawabku
“begitukah? Apa kau ingin setiap orang menganggapmu? Tanya freya lagi
“tidak, namun, aku ingin menjadi lebih dari setiap orang hebat, walau aku tidak ingin menjadi terkenal”
jawabku berbelit
“yasudahlah, sepertinya ada monster yang datang” kata freya sambil berdiri
“aku tahu” balasku
[steathslash]
Aku segera menghabisi monster itu dengan seranganku, ku lihat freya berlari menyerang moster itu juga.
Tapi, ia kurang cepat jadi aku segera mempersiapkan lagi skillku
[steathslash]
Aku kembali menghabisi monster yang tersisa dan mengejutkan freya karna tidak dapat menyerang
“Hei!! Itu giliranku” kata freya kesal
“hahaha. Kau terlalu lambat, bodoh” kataku menertawakannya tiba tiba dia menyerangku, namun aku
bisa menahannya dengan mudah dan membuatnya terkejut lagi
“padahal aku menyerangmu dari belakang, kenapa kau bisa menahannya?” tanya freya heran
“itu mudah, karna aku merasa kalau kau menyerangku karna aku meledekmu.” Jawabku
“aku masih kurang hebat” katanya menunduk
“ya. jika kau ingin kuat, latihlah instingmu sendiri. Kau harus merasakan dari arah mana musuh
menyerang, sebenarnya jika kau tahu kenapa aku mengambil jatah menyerangmu, karna jika kau tidak
lebih cepat dia akan mengeluarkan sesuatu dari mulutnya” kataku menjelaskan
“huft. Kau memang seperti sudah sangat hebat dalam masalah game!” katanya sambil memukul bahuku
“hahaha. Aku hanya mempelajari insting saat aku melawan boss waktu itu” jawabku
“leon. Aku sudah dapat surat pindah untuk kuliah, jadi aku akan pergi ke tokyo dengan pesawat besok.
Apa kau sekolah?” tanya hiru tiba tiba
“tidak. Karna aku sudah tinggal menunggu hasil dari ujian perguruan tinggi” kataku
“kalau begitu, apa kau keberatan untuk menjemputku?” tanya freya
“sepertinya tidak jika aku tidak sedang ada urusan” jawabku
“besok aku akan sampai di tokyo jam 9 pagi” kata hiru bersemangat
“tunggu saja aku depan bandara.” Lanjutku
“kau akan naik apa leon?” tanya freya
“aku akan naik motorku” jawabku singkat
“oke. Tapi, sangat banyak lelaki menggunakan motor saat seperti ini jadi beri aku pengenal”
“baiklah. Aku akan menggunakan attribute hitam kecuali helm. Helmku putih dan motorku biru gelap”
jelasku
“hanya itu?” katanya sedikit bingung
“aku memiliki syal berwarna hijau hitam yang mungkin akan ku gunakan besok” kataku 
“baiklah” jawabnya
“sebaliknya. Apa yang membuat aku mengenalimu?” tanyaku
“aku menggunakan tas bergambar patung liberty. Dan saat aku keluar aku akan membuat gambar itu
terlihat di tasku” jwabnya
“baiklah. Aku tunggu” kataku santai
“apa kau akan log out?” tanya freya padaku
“belum.” Jawabku santai “kalau begitu, aku pasti akan sangat bersyukur jika aku sudah bertemu denganmu nanti” kata freya
“kenapa?” tanyaku bingung
“karna aku akan mendapat teman baru” jawabnya senang
“huh” kataku
“aku kan sangat kesepian di sana, aku tidak memiliki teman satu obrolan” 
“sepertinya kau menyindirku” kataku 
“jadi kau juga merasakan seperti itu?” tanya nya
“semua orang di sekolah sangat suka dengan yang  namanya nilai tinggi. Padahal, nilai hanya barisan
angka yang tidak berguna. Dan juga, tidak ada yang bisa menguasai seluruh pelajaran.tapi, mereka terlalu
terobsesi dengan nilai bagus hingga mereka menghalakan segala cara untuk mendapatkan hal itu.
walaupun aku juga terobsesi dengan kecepataan. Tapi, aku hanya fokus dengan bidang yang ku tuju dan
meninggalkan yang lainnya.” Jawabku
“kupikir alasan mereka mengejar nilai sama dengan alasanmu menginginkan kecepatan terhebat” jawab
freya santa
“kalau begitu alasan ku mengejar kecepatan tercepat sama dengan alasan kau menginginkan kehebatan
yang di akui? Jadi setiap orang mengambisikan sesuatu dengan alasan yang sama?freya. ku yakin kau
tidak suka jika ku bilang alasanmu ingin di akui dengan alasanku ingin menjadi yang tercepat itu sama.
Karna kau dan aku berbeda. Begitupula aku dengan orang orang ambisius itu” jelasku
“kalau begitu. Hargai alasan mereka. apa kau suka jika ada orang yang meragukan alasanmu ingin
menjadi yang tercepat dengan dalih tidak mungkin untuk menjadi yang tercepat di levelmu ini. leon. Di
dunia ini setiap orang bebas memimpikan apapun, jadi. Hargailah mereka” kata kata freya
menyadarkanku, meskipun aku tidak suka belajar. Aku pun harus menghargai orang orang yang suka
belajar. Namun, yang kurasakan adalah beribu tanda tanya yang menyerangku karna ingin tahu sesuatu
yang lebih. Aku masih meragukan pemikiranku maupun freya
“jika aku harus menghargai alasan mereka. dan jika alasan mereka hanya sekedar untuk ketenaran untuk
apa? untuk apa ku hargai hal seperti itu?” tanyaku
“untuk masa depanmu yang lebih baik. Belajarlah hargai orang lain beserta ambisinya” jawab freya
“entah kenapa. Meskipun kau menjawab setiap pertanyaanku dengan baik, aku masih meragukan
perkataanmu, aku masih tidak bisa menerima pernyataanmu seluruhnya. Aku masih memiliki beribu
tanda tanya di kepalaku tentang ambisi itu. aku merasa ambisi itu adalah hal yang dapat membuat orang
orang bertengkar karnanya. Demi mewujudkan ambisi dan juga demi mempertahankan apa yang di
inginkan” kataku 
“memang, aku juga masih memikirkan hal itu tapi yang harus ku lakukan adalah menghargai ambisi
orang itu dan membantunya mengejar ambisinya, sambil aku juga mewujudkan ambisiku. Leon, aku
sudah benar benar menganggapmu temanku, jadi, aku telah menghormati ambisimu seratus persen.” Kata
freya tersenyum
“baiklah. Sepertinya mau di bagaimanakan juga. Aku akan terus memiliki tanda tanya di kepalaku.
Spertinya hidup itu memang sangat di penuhi tanda tanya” kataku santai
Posting Komentar

Back to Top