Virtual Reality – It’s Not Only About Game .Chapter 16 – strength

Diposting oleh Label: di
Aku jatuh dari tangga dan jatuh di atas freya, tapi bukannya bangun, freya dan aku malah saling tatap
dalam diam, aku masih merasa ada yang aneh dengan perasaanku kali ini, aku melihatnya dari jarak yang
sangat dekat
“ada apa kak?” hiru mengagetkanku dan membuatku reflek langsung berdiri
“jadi begini, aku ingin mengambil sesuatu di atas dan meminta freya memegang tangganya, tetapi aku
malah terjatuh” aku menjelaskan hal yang sebenarna terjadi karna aku takut suasana hati hiru akan
berubah
“ooh.. kenapa tidak minta aku saja yang menolongmu?” tanya hiru
“kakakmu memintaku karna dia tau kau itu kelelahan dan dia tak mau mengganggumu” jawab freya
sebelum aku sempat menjawab
“apa ini benar?” tanya hiru sedikit curiga
“yaa.. benar yang di katakan freya, kau harus istirahat hiru,” kataku pada hiru
“baiklah. Aku istirahat” kata hiru pergi dari kamarku
“kenapa kau bohong padanya?” tanyaku pada freya
“kau kan tidak ingin mengganggu suasana hatinya lagi” kata freya
“huh, ini” aku menyerahkan sebuah lembaran arsip
“bacalah diluar”lanjutku
“Baiklah” kata freya meninggalkanku, aku masih memikirkan kejadian tadi, entah saat aku melihat freya
dari dekat rasanya sangat berbeda, dan jantungku berdegup sangat kencang. Apa aku bisa jatuh pada freya
sejak hal ini, tapi itu tidak wajar.
“lebih baik aku online” kataku sambil menyiapkan peralatanku dan memakainya
“kak?” panggil hiru  dari luar kamarku membuatku tidak jadi log in, akupun membukakan pintu untuk
hiru
“hahahahahhaha” hiru tertawa karna aku membukakannya pintu dengan peralatan masih ada di kepalaku
“ada apa?” tanyaku
“aku ingin berbicara?” kata hiru
“sepertinya kau akan bertualang” lanjut hiru
“berbicaralah” kataku sambil melepas peralatan yang ku letakkan di kepalaku
“ayo masuk” kata hiru sambil masuk ke kamarku dan menutup pintu
“bicaralah” kataku
“sepertinya kau cocok dengan freya” kata hiru
“apa maksudku” tanyaku bingung
“yaa... menjadi pacar hahahha” kata hiru
“biasanya kau akan marah bila aku memiliki teman sangat dekat dari seorang gadis,”tanyaku
“aku kan sudah dewasa kak” kata hiru sambil membuka layar handphonenya
“terserahmu hiru” kataku sedikit ketus
“hahaha, padahal aku tahu saat kau jatuh di atasnya jantungmu berdegup kencang” hiru menertawaiku
“tidak” jawabku sambil membuang muka
“bagaimana dengan permintaanku?” tanya hiru
“akan ku belikan besok” jawabku
“ku tunggu” kata hiru sambil beranjak
“hiru” panggilku menghentikan langkahnya, akupun berdiri dan menghampiri hiru
“jangan nakal seperti tadi di sekolah” kataku sambil menyentil dahi hiru dengan jariku
“aww..” hiru memegangi dahinya yang ku sentil
“iyaa iyaa “hiru pergi meninggalkan ruanganku. Aku kembali memakai peralataan itu dan berbaring di
kasur
“Log IN”
>>Souls In Relief Online<<
“aku datang lagi” kataku saat telah masuk ke dalam game, seperti biasa yang ku cek adalah statusku,
‘Leon Lvl 36
Critical 989
Dodge 1000
Speed 1250
Strngh  2032’

“lumayan” gumamku, aku menyusuri jalan ke arah manapun untuk lvling dan meningkatkan statku.
[steath slash]
“1” gumamku saat membunuh 1 monster yang ada di area ini, aku ingin membunuh 20 monster setiap log
in untuk menambah hingga 7 persen dari statku, aku terus mencari monster dan menyerangnya habis
habisan
[Steath Slash]
“4” gumamku sambil terus menyerang monster yang berkeliaran hingga mereka melihatku hanya sendiri
di field ini, aku mencoba untuk melakukan serangan massal
[darkessBurst]
“5...6...7...8...9...10..11...12...13”darkess bust menghabisi 13 monster, tetapi membuat skill pointku tersisa
hanya sedikit, aku kembali menyeran dengan kasar kepada seluruh monster di sini tanpa terkena
serangannya, aku terus mengabisi monster tersebut secepat yang ku bisa
“15” gumamku saat membunuh monster dengan jeda kurang dari satu detik
“sekarang” batinku, aku mencoba  memutar diriku dan pedangku untuk mendapat kecepatan yang sedikit
berbeda
[windstorm]
Setelah aku berputar dengan cepat, angin datang ke arahku dan membuat monster monster terbawa
dengan angin itu
“19.. kurang satu” batinku, karna aku telah kehabisan skill point, jadi aku hanya akan menyerang dengan
serangan fisik
“Guarrrgggthhh” terdengan raungan dari se ekor monster besar, aku segera menyerangnya sebelum dia
menyadariku, monster itu berbentuk seperti manusia karna memiliki kepala dan menggunakan pedang
kecil di tangannya. Aku menyerangnya dengan serangan fisik saja
[slash]
Aku berhasil menghindarinya meski sepertinya aku terkena sedikit, aku menjatuhkan diriku dan
menancapkan pedangku pada tubuhnya
“bagaimana aku bisa menang?” pikirku sambil membuat goresan di tubuhnya,
[steath slash]
Aku menyerangnya saat skill pointku telah mencukupi untuk serangan itu saja, terlebih, aku harus bisa
mengkondisikan diriku agar aku tidak terlalu banyak terkena hit olehnya dia mulai menyerangku dengan
pedang hingga aku terlempar dan dia menyiapkan lasser untuk menghabisiku
“tidak akan sempat” pikirku pasrah tapi
[ice cicle]
[burst]
“bagaimana?” tanyaku saat melihat rujitsu membantuku,
‘undangan party, rujitsu lvl 43’
“apa maksudnya?” tanyaku
“kau belum menggoresnya sedikitpun, aku yang juga mengincarnya akan membantumi bersama dua
orang dari guildku” kata rujitsu, aku menekan tombol perstujuan karna yang di katakan rujitsu benar
“rajin, fujin! Tahan dia” rujitsu memerintahkan dua orang bawahannya untuk menyerang
“mereka menggunakan topeng?” tanyaku
“aku sengaja memerintahkan anggota guildku untuk menggunakan topeng saat bertarung di alam bebas
seperti ini” katanya
“jangan banyak tanya, ayo serang” kata rujitsu. Aku hanya mengangguk dan menyiapkan
“kapten!!” kata rajin yang berhasil membuka celah
“leon!”
[steath slash]
Aku menyerangnya hingga dia terdorong, tapi, rujitsu tiba tiba muncul dibelakangku dan menyerang
monster itu dengan cukup kuat
[ice Pierce] “ini akan menusuk selama 20 detik, tahan dia semuanya!!!, aku akan mengatur esnya agar tidak mencair
sebelum 20 detik” kata rujitsu
[Steath slash]
“minggir atau kau akan kena” kata rajin aku hanya mengikuti kata mereka karna aku masih menghargai
mereka
[X Strike]
“X Srike!!!” seru mereka berdua meneriakkan nama skill yang sama skill itu memang berat sehingga
bila aku tidak mundur maka aku akan terkena serangan itu juga
“leon giliranmu” kata rujitsu karna tidak mampu menahan es nya. Aku kembali berlari menyerangnya
dengan serangan fisik, namun lagi lagi rujitsu ada tepat di belakangku dan menyerang monster itu
[Ice Pierce]
“sekarang” kata rujitsu
“aku tahu” jawabku
[steath slash]
Seranganku membuat hp monster tersebut tersisa hanya seper sepuluhnya saja dan dia akan menggunakan
lasernya untuk menyerang lagi
“mundur” kata rujitsu sambil melangkah mundur namun, saat dia mundur pisaunya terjatuh satu meski
dia masih menggunakan pisau panjang senjata utamanya
[Bur]
“GUARRRRGHHH” monster itu mengerang sebelum meluncurkan serangannya dan hpnya habis
kemudian dia menghilang, saat ku melihat ke arah rujitsu dia tak ada di tempatnya, berarti yang
menghabisi melakukannya adalah rujitsu
“bagaimana bisa?” pikirku
‘Lvl UP!
Leon Lvl 36 – 38 all sats + 300 speed + 400’
“20”batinku. Meski yang 20 ini aku tidak mengalahkannya sendiri, aku dibantu oleh rujitsu
“yo” kata rujitsu setelah asap memudar
“apa yang terjadi?” tanyaku
“aku berari menyerang monster tersebut” jawabnya meski aku tidak percaya itu saja yang ia lakukan
“masih ingin bertarung denganku?” tanya rujitsu sambil memakai topengnya kembali
“tentu,” jawabku
“dengan bayarannya kau setuju?” tanyanya lagi
“ya” jawabku singat
“bagus, kalau begitu aku pergi dulu,” kata rujitsu memegang kedua temannya dan menghilang seketika
“Cih!.. benar benar seperti setan “ gumamku sambil mengecek statku
‘Leon Lvl 38

Critical 1289
Dodge 1300
Speed 2050
Strngh 2332’
“good sekarang hanya selisih dengan rujitsu sedikit dengan stat ini, bagus juga statnya” pikirku sambil
mengecek equipmentku sebelum ku putuskan untuk log out

><

“huhft” gumamku saat telah keluar dari game,aku melihat ke arah jam dan melihat bahwa sekarang telah
berselang 4 jam dari jam aku log in. Aku keluar kamar dan menuju kamar mandi yang melewati dapur,
tapi aku lihat hiru sedang berada di sana. akupun segera menyelesaikan keperluanku di kamar mandi dan
menyempatkan diri untuk memasang bantal guling warna putih dengan lampu  samar warna putih
bercorak wajah di kursi dan mematikan lampu ruang tengah dan dapur secara manual jadi ruangan
tersebut jadi sangat gelap
“huh?” kata hiru , aku hanya mendengar dari dari pinggir tangga sambil menahan tertawaku
“HUAAAAAAA” teriak hiru saat  melihat bantal yang ku pasang lampu kecil, dengan cepat aku
membekap mulut hiru dan menyalakan lampu dengan remote yang ada di saku ku
“jail sekali kau kak?!!” kata hiru sambil memukul mukul pundakku  “hahahahahahahhahahaahhahahaha” aku melepaskan tertawaku yang daritadi ku tahan agar aku berhasil
mengerjainya. Tiba tiba dia menyentil dahiku yang tidak pernah bisa dia lakukan padaku
“aduh?” gumamku sambil memegang dahiku
“kena!!” kata hiru meledekku
“kau ini!” kataku kesal
“hahahaha” hiru tertawa dengan sangat puas karna bisa membalasku
“lain kali kau takan bisa mengenaiku lagi” kataku pada hiru dia hanya menjulurkan lidahnya meledekku,
aku pun menyentil lagi dahinya
“apa yang kau lakukan didapur tadi?” tanyaku
“aku ingin menyiapkan makanan sebelum freya bangun, nanti dia bisa membawamu pergi” kata hiru
“begitukah.. kalau begitu lanjutkanlah” kataku sambil duduk di ruang utama dan menyalakan tv.
Meskipun layar tv menyala aku masih membayangkan saat bertarung bersama dengan rujitsu aku
mendapat banyak pengalaman dari cara bertarungnya, mereka sangat hebat. Rajin fujin memiliki serangan
X Strike yang sepertinya merupakan unique skill dan rujitsu memiliki kecepatan yang sangat cepat, akan
jadi apa pertarunganku dengannya?
Posting Komentar

Back to Top