Virtual Reality – It’s Not Only About Game .Chapter 15 – you’re my little sister

Diposting oleh Label: di
“sudah jam berapa?” tanyaku saat bangun dari tidurku setelah bermain hampir begadang
“sudah jam 7? Lalu hiru?” batinku sambil segera mandi dan kembali untuk mengganti pakaian,
karna terburu buru, aku tidak memperhatikan jadi, saat aku keluar tangga aku menabrak freya
dan membuatnya jatuh
“maaf?” kataku
“bantu aku” kata freya, aku membantunya berdiri
“kau terlihat terburu buru” kata freya 
“ya. kau lihat adikku?” tanyaku
“dia berangkat sendiri tadi pagi” jawab freya
“Sialan,” gumamku
“ada apa?” tanya freya
“tidak ada” jawabku santai
“kau sudah sarapan?” tanya freya
“belum” jawabku
“ayo kita sarapan dulu” ajak freya
“di mana?” tanyaku
“beli di luar” jawab freya senang, aku hanya mencuci mukaku dan menyiapkan kendaraan untuk
membeli makanan dengan freya.
“kemana?” tanyaku
“ke kafe aja” jawab freya sambil naik ke motorku, aku mulai berjalan meinggalkan rumahku dan
pergi ke kafe
“hiru itu adikmu ata pacarmu?” tanya freya tiba tiba
“adikku lah” jawabku
“kau terlihat sedih saat dia marah, sepertinya dia juga menaruh cemburu padamu” kata freya
“dia hanya marah karna perhatian yang biasanya ku berikan padanya memudar” kataku sambil
mempercepat laju motorku
“begitukah?” tanya freya
“dulu aku sangat perhatian padanya, tapi aku menganggapnya sudah dewasa sekarang” 
“tapi dia terlihat ke kanak kanakan”
“sifatnya memang seperti itu” ucapku
“baiklah.. apa kau tidak menyukai perempuan yang ke kanak kanakan?” tanya freya
membuatku kaget
“kenapa kau jadi membicarakan itu?” tanyaku
“aku hanya ingin tahu” kata freya
“huh. Aku hanya suka pada perempuan yang mampu membuatku merasa lebih baik.” Aku
memberikan jawaban yang sebenarnya saat aku mengucapkan itu mengingatkanku antara
penemuanku atas dua orang. Hiru membuat aku jadi lebih semangat dalam hidupku dan freya
membuat aku menghargai ambisi orang lain
“jadi tak masalah dewasa atau ke kanak kanakannya?” tanya freya
“jati diri itu akan menghiasi sifat seseorang” jawabku, aku terus membawa motorku hingga aku
sampai di cave terdekat
“kita sampai” kataku
“pesan untuk di bawa pulang, aku ingin makan di rumah” lanjutku
“baiklah” kata freya sambil pergi ke kasir dan memesan beberapa makanan, aku kembali
teringat apa yang kupikirkan di jalan, bingung harus memilih antara terus bersikap manis pada
hiru atau mencoba menjadi baik pada kedua orang ini, antara adikku dan sahabat. Apa aku
harus kuliah dan meninggalkan hiru, atau aku harus membiarkan freya kuliah sendirian pilihan
yang bahkan sulit untuku yang sebenarnya merupakan orang yang mudah mengambil
keputusan
“ciel” panggil freya membuatku terlepas dari lamunanku
“apa?” tanyaku
“ayo” kata freya. Dan dia naik ke motor. Aku kembali menjalankan motorku untuk pulang
“ciel. Semalam kau log in?
“ya, kenapa?” tanyaku “apa yang kau lakukan?” tanya freya balik
“aku kebetulan mencari tahu tentang pemimpin scupture” jawabku
“menemukan jawaban?” tanyanya
“ya. aku menantangnya bertarung setelah penyerbuan boss besar nanti” jawabku
“:sepertinya akan menarik” gumamnya
“tidak, karna jika aku kalah, aku harus bergabung dengan scupture” kataku sedikit ketus
“rupanya dia juga mencari hal berguna ya” 
“dia tak mau bertarung tanpa bayaran” kataku kesal
“aku akan melihatnya” kata freya
“silahkan,” kataku saat kami sampai rumah. Aku masuk dan menyiapkan air minum untukku dan
freya
“ayo makan ciel” ajak freya
“ya” jawabku sambil duduk di dekat freya dan memakan makananku
“ciel!!” kata seseorang di depan rumahku
“sebentar” kataku sambil membuka pintu
“siapa?” tanyaku
“aku guru hiru,”kata orang itu
“guru hiru? Ada apa dengan dia?” tanyaku
“hiru bersikap aneh hari ini, dia mendapat nilai buruk di mata pelajaranku dan dia bertengkar
dengan salah satu siswi, saat di tanyai dia hanya menjawab bila dia di ganggu, apa dia sempat
ada masalah denganmu atau anggota keluarga yang lain?” tanya guru hiru
“aku akan ikut denganmu ke sekolah”jawabku sambil masuk ke rumah 
“maaf aku harus pergi, ada hal penting” kataku pada freya dan segera keluar rumah dan naik
mobil sekolah oleh guru tersebut
“kau siswa yang hampir lulus ya?” tanya supir mobil sekolah yang berada di sebelahku
“ya. aku ciel lonlion” kataku,
“kepala sekolah juga ingin bertemu denganmu” kata sang supir
“baiklah” 
Aku mengikuti mobil itu ke arah sekolah dengan perasaan tak menentu karna aku memikirkan
apa yang terjadi pada hiru, jarang dia memiliki kasus seperti ini, aku juga yang mendenarnya
menjadi sedih
“ciel lonlion?”tanya pembina padaku
“ya.” jawabku
“kau adalah calon alumni ya?” tanyanya lagi
“ya, aku juga kakak dari hiru lonlion”jawabku meski nama hiru adalah hiru flarica tapi yang
sekolah tau namanya adalah hiru lonlion
“apa kau bertengkar dengan hiru beberapa hari ini? “ tanya pembina
“ya. aku sedikit mempermasalahkan suatu hal” jawabku
“kemungkinan dia berubah sikap karna pertengkaran adik kakak sangat tidak wajar, dan
kemungkinannya kecil” kata pembina
“memang tidak wajar, karna memang kami bukan seorang adik kakak” batinku
“apa dia punya lelaki yang menjadi pacarnya?” tanya pembina
“aku tidak tahu tentang hal itu” jawabku
“menurutku, dia bertengkar dengan seseorang yang di cintainya, makanya ia bisa berubah
sikap menjadi malas, mungkin juga kau terlalu memarahinya hingga dia terlalu sedih” 
“mungkin juga, tapi. Jika dia memiliki kekasih, yang mengetahuinya terlebih dahulu adalah aku”
kataku
“jadi begitu, jadi. Ku harap kau jangan terlalu keras padanya” kata pembina
“oy ciel. Apa kau ingin kuliah di kyoto?” tanya seseorang mengagetkanku
“kepala sekolah?” tanyaku dan pembina berbarengan
“maaf tuan pembina, tapi aku juga punya hal yang harus di sampaikan dengan ciel”
“kenapa kau menawariku?” tanyaku
“kau dapat beasiswa kuliah gratis hingga lulus dan di berikian sebuah tempat tinggal tanpa
biaya selama kau sekolah di sana,” jelas kepala sekolah itu dengan senyumnya
“apa tidak ada orang lain?” tanyaku
“mereka yang menginginkanmu” jawab kepala sekolah
“aku tidak yakin” kataku “mereka yang memintamu untuk kuliah di sana”
“jadi?” tanyaku
“kau harus menyetujuinya” jawab kepala sekolah
“akan ku pikirkan” kataku sambil bagun
“ jadi apa kau boleh pergi?” tanyaku
“silahkan” jawab pembina, aku meninggalkan ruangan tersebut dan berjalan mengelilingi
sekolah 
“hiru?” batinku saat melihat hiru duduk sendiri di taman, hiru bukan tipe penyendiri, bahkan
bagiku, itu aneh
“hiru”pangilku pada hiru, tapi hiru malah berjalan aku mengejarnya dan memengang tangannya
“hey. Ada apa sih denganku” tanyaku sedikit panik
“aku ingin pulang” kata hiru
“aku juga akan pulang jadi ikutlah” kataku
“aku ingin pulang bersama ibuku dan pindah”kata hiru
“aku tidak akan pernah menyetujuinya” kataku
“kau akan ku buat menyetujuinya” kata  hiru sambil mengankat tangannya, aku yang tau dia
akan melakukan apa langsung memukul diriku sendiri
“ciel?” kata hriu kaget
“Jika kau sedang sangat marah, Kau pasti akan memukulku.,”kataku 
“jadi pulanglah bersamaku dan tinggal di rumahku” lanjutku sedikit memohon
“kau sudah memiliki freya” kata hiru membuang muka
“dia hanya tinggal di sini sampai aku kuliah” aku berusaha menenangkan suasana hiru
“kau kan akan pergi ke kyoto”kata hiru
“meski aku harus pindah kyoto, aku akan pindah bersamamu!” kataku
“pasti itu tidak akan di izinkan” kata hiru
“aku akan membuat mereka mengizinkannya karna aku sudah berjanji pada ibumu untuk
menjagamu” kataku pelan
“meskipun aku telah memiliki kecondongan, tapi kau tetap adikku”  lanjutku sambil memegang
kepala hiru
“ku tidak yakin” kata hiru
“ayo pulang” kataku menarik tangan hiru, hiru tidak bisa mengatakan apa apa lagi, aku hanya
tersenyum di buatnya karna dia itu mudah untuk ku ubah suasana hatinya, meski dia juga
sensitif, dia tetap adikku
“Apa kau berniat untuk mengubah namamu menjadi flarica?”tanyaku
“ya. jika kau tidak membujukku” kata hiru
“begini saja, kau belikan aku suatu barang, aku tidak akan bersikap seperti ini lagi” lanjut hiru 
“dasar kau ini” kataku 
“apa yang kau inginkan” tanyaku
“aku ingin hardware virtual reallity, heheh” kata hiru yang terkekeh dengan omongannya
“hah?!!” tanyaku kaget
“aku ingin bermain game dansa yang sering ku mainkan di hanponeku” kata hiru
“baiklah, besok akan ku belikan” kataku
“tapi itu mahal” kata hiru berusaha mencegahku
“aku hanya menambahkan 3 per 4 nya” kataku
“baiklah, aku tidak bisa menolak” kata hiru
“kau yang meminta, jadi kau tidak bisa menolak:” kataku sambil mengacak acak rambutnya
“biarkan aku” berjalan sedikit cepat, aku mengikutinya berjalan cepat juga
“aku pulang” kataku saat sampai rumahku
“mana dia?” tanya hiru yang masuk belakangan
“entahlah, oh ya ini.” aku memberikan makanan yang tadi di ku beli dan baru ku makan sedikit
“aku ke kamar ya?” kata hiru, aku mengangguk dan membiarkannya ke kamar, aku mengetuk
pintu kamar freya, tapi tidak ada jawaban 
“apa dia sedang bermain?” batinku sambil berjalan ke kamarku untuk ikut bermain, 
“freya?”tanyaku kaget saat melihat freya ada di kamarku
“ciel, maaf. Aku hanya ingin mengetahui tentangmu” kata freya
“tapi kau membuka handphoneku kan?” tanyaku
“ya,” jawab freya singkat “jika kau ingin tahu tentang aku, akn ku beri tahu, pegang tangga itu” kataku sambil naik ke
tangga tersebut dan mencari dokumenku yang telah ku edit. Aku sengaja tidak memberikan
yang asli padanya, karna aku takut dia akan bersikap aneh pada hiru saat tau dia bukan bagian
dariku. Namun, saat aku hendak turun tangganya bergetar dan
“AAAWWWW”
Posting Komentar

Back to Top