“kak! Kenapa ada di kamarku?” kata hiru dari belakangku membuatku terkejut, aku segera
menghampirinya
“apa maksudnya pesan ini?” tanyaku
“aku harus pergi bersama ibuku. Karna, ibumu akan datang besok. Jika aku tidak pergi, pasti kau akan di
marahi” kata hiru
“ibu?” tanyaku
“dia sms ke nomormu yang kau berikan padaku saat kau membelikanku hanphone” katanya, tiba tiba. Bel
rumahku berbunyi, aku segera membukakan pintu. Ternyata orang yang mengetuk pintu adalah ibu dari
hiru.
“silahkan masuk.” Kataku ramah, dia hanya tersenyum dan duduk di ruang tamu
“biar ku ambilkan minuman” lanjutku
“suruh hiru saja buatkan teh, soalnya dia tahu takaran gulaku” katanya sambil tersenyum, aku hanya
mengangguk dan pergi ke ruang dapur meminta hiru membuatkan teh untuk ibunya dan kembali lagi ke
ruang tamu,
“ciel” kata ibunya hiru
“ada apa bu?” tanyaku
“apa orang tuamu tidak suka bila hiru tinggal di sini? Dia minta agar dia bisa ikut kami agar kau tidak di
marahi” tanyanya
“tidak masalah bila hiru tinggal di sini, aku ataupun hiru tidak akan di marahi. Mungkin itu hanya salah
satu ketakutan hiru” jawabku tersenyum
“tehnya sudah siap “ kata hiru dari dapur sambi membawa nampan teh untuk ibunya
“hiru, kau tetap tinggal dengan ciel. Selama ada ciel, aku yakin kau akan aman” kata ibunya hiru
“tapi bu? “
“ikutilah kata ibumu, aku yakin dia tau yang terbaik untukmu. Dan juga, sekolahmu belum selesai kan
hiru?” lanjutku di ikuti anggukan dari ibunya hiru
“apa kau tidak akan di marahi?” tanya hiru
“tidak, aku bisa mengatasinya hiru” jawabku
“kalau begitu, ibu harus pulang, sudah malam. Jaga diri ya hiru, ciel” lanjut ibunya hiru sambil berdiri,
aku segera membantunya bangun dan mengantarnya hingga ke pintu gerbang
“mau ku antar dengan motor?” tanyaku dengan ramah
“tidak usah, kalian istirahatlah, besok kalian akan sekolah” kata ibunya hiru sambil berjalan pergi dari
rumahku, aku kembali duduk di ruang tamu dan menghabiskan minumanku. Tanpa bicara dengan hiru,
aku langsung naik ke kamarku dan menaruh tubuhku di kasur. Aku berfikir, untuk apa ibu kerumah
besok? Harusnya dia kan sibuk? . tiba tiba, handphoneku bergetar
‘leon, are you playing Souls in Relief online? I’m freya, if you playing that game, can you log in now?’
freya mengirimku pesan
‘is something worng? Sorry, i can’t log in right now. cause, i must go to school tommorow’ balasku
sambil mematikan layar handphoneku dan memejamkan mataku
“hari ini sangat melelahkan, padahal aku tidak melakukan hal apapun” gumamku. Handphoneku pun
bergetar kembali
‘oh, i’ts okkay. You are from?’ freya menanyakan daerahku tinggal
‘i’m from tokyo.’ Balasku singkat
‘hei? Negara kita sama!. Aku dari kyoto. Tapi sekarang aku tinggal di mexico mengikuti orang tuaku’
jawabannya membuatku sedikit kaget, aku tidak tahu kalau selama ini aku lelah memikirkan bahasa
inggris untuk membalas pesannya, ternyata dia sama sepertiku.
‘ya.’ balasku singkat dan mematikan handphoneku, aku membuka komputerku dan mulai melakukan
beberapa hal di internet
“kak. Makanan siap” kata hiru dari dapur, aku segera meninggalkan komputerku dan pergi ke dapur
“sepertinya ada menu yang sedikit berbeda?” tanyaku sambil merasakan aroma yang di keluarkan oleh
masakan itu “ya. aku mencoba membuat sashimi” kata hiru tersenyum
“baiklah, aku lapar hiru” kataku sambil duduk di ruang makan
“jelas, kau tadi sudah bermain hingga tidak makan siang” kata hiru meledekku
“hahahaha. Bagaimana, apa kau sudah siap untuk sekolah setelah beberapa hari libur?” tanyaku
“sudah” katanya banga sambil meletakkan makanan di meja makan
“aku sangat malas” kataku sambil mengambil sendok
“kau kan segalanya malas kak” katanya meledekku, aku hanya tersenyum sambil memakan makananku,
dia juga memakannya. Kali ini aku sangat lapar hingga aku memakan makanannya dengan cukup cepat
“kak. Makan pelan pelan” kata hiru mengingatkanku
“iya iya” kataku, tapi aku tetap makan dengan cepat hingga hiru menggelengkan kepalanya
memandangku
“hiru, aku hendak tidur” kataku sambil meminum air
“ tidurlah, mimpi indah kak” katanya tersenyum. Aku hanya mengangguk dan pergi ke kamarku lalu
langsung membaringkan tubuhku di kasur
‘leon, apa kau bisa online besok setelah pulang sekolah?’ tanya freya melaluli pesan
‘mungkin, tapi, pulang saat hari sudah senja’ jawabku singkat
‘tak apalah, walau, aku juga pulang sekolah siang hari’
‘baiklah, aku akan langsung online saat pulang sekolah’
‘oke, kutunggu’
‘oh ya, apa rasanya tinggal di luar negeri dan sekolah di sana?’ tanyaku
‘sungguh membosankan’ jawabnya
‘begitukah?’
“kak. Bangun, kita harus bersiap sekolah!” kata hiru sambil mengetuk pintu kamarku. Aku segera bangun
dan melihat sudah jam 6 aku aku sempat membuka handphoneku dan melihat apa ada pesan setelah aku
membalas pesannya dan ketiduran
‘ya. aku sangat bosan tinggal di sana, aku sangat ingin kembali ke kyoto’ ternyata dia sempat membalas
pesanku
‘aku harus sekolah’ balasku
Aku segera keluar kamar dan mendapati hiru ada di depan kamarku dan sudah mengenakan seragam
“kau ingin cepat?” tanyaku
“ya. pasti letakkkan seragammu dan rapihkan sepreinya” katanya cemberut. Aku hanya tersenyum dan
mengambil handukku dan langsung pergi ke kamar mandi. Aku mandi sedikit lebih cepat karna aku juga
takut terlambat pergi ke sekolah. Setelah mandi, aku segera pergi ke kamarku untuk mengenakan seragam
sekolahku, aku segera mengenakan seragamu dan mematikan membawa handphoneku dan segera pergi
untuk sarapan
“makananku di bawa saja” kataku pada hiru yang akan memberiku makanan di piring, aku mengambil
kotak makan dan menearuh makanan didalamnya, lalu aku menutup kotak makan itu.
“ayo berangkat” kataku sambil mengambil kunci rumah dan motorku, aku segera naik ke motorku dan
menyalakannya. Hiru naik ke motorku dan aku segera menjalankan motorku ke sekolah
Saat jam pelajaran berakhir sore ini, aku melihat lihat papan pengunguman, bahwa akan ada seleksi
universitas untuk beberapa orang pilihan, yang menarik perhatianku adalah karna universitas itu
bertempat di kyoto dan ada faklutas yang sangat ku inginkan, yaitu masalah programming. Karna aku
hanya cukup menunggu beberapa bulan untuk lulus dari tempat ini. mungkin ibuku akan kerumah untuk
membicarakan tentang hal universitas.
“kak. Apa kau mau kuliah?” kata hiru yang sudah di sampingku
“sejak kapan kau di situ?” tanyaku
“beberapa saat lalu. Apa kau akan pergi ke kyoto?” tanyanya
“entahlah, mungkin tidak.” Jawabku sambil mengambil tas ku yang kuletakkan di bangku taman
“ayo pulang” kataku, dia hanya mengangguk dan mengikutiku. Aku berjalan untuk mengambil motorku,
hari ini hiru tidak terlihat sedang bahagia seperti biasanya. Apa dia ada masalah?.
“hiru?” panggilku saat sedang dalam perjalanan pulang
“ada apa kak?” tanya hiru padaku
“ada apa denganmu?” tanyaku balik padanya. Dia hanya diam
“akhir akhir ini kau terlihat sedikit murung” kataku tenang
“aku tidak apa apa” jawabnya singkat
“jawab dengan benar” kataku sedikit kesal
“aku tidak apa apa, sungguh” jawabnya “terserah kau sajalah” aku menjalankan motorku langsung kerumahku. Saat sampai depan rumah, aku
melihat mobil berwarna silver sedang berhenti di depan rumahku. Namun, aku tidak perdulikan mobil itu
dan langsung memasukkan motor ke garasi.
“kak, itu mobil siapa?” tanya hiru sedikit heran. Karena, berhentinya pas di rumahku
“abaikan saja, ayo masuk dan istirahatlah.” Katakku sambil membukakan pintu rumah dan segera pergi
ke kamarku.
‘leon, aku baru saja pulang sekolah’ isi pesan freya
‘kau online duluan saja, aku akan istirahat dulu’ balasku sambil mematikan layar handphone dan
berbaring di tempat tidur tanpa membuka seragam sekolahku, aku memikirkan apa aku akan kuliah atau
tidak.
“seseorang ada di dalam” kata seseorang sedang mengetuk pintu rumaku. Aku segera keluar kamar dan
mendapati hiru sedang akan membukakan pintu. Aku memegang tangan hiru
“aku saja. Kau istirahat saja di kamar” kataku., hiru hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya, aku pergi
menuju ke pintu
“ya.” kataku sambil membuka pintu,
“kau?” kataku sedikit kaget
“ apa kau kaget bertemu ibumu ciel?” kata ibuku
“kupikir kau tidak akan punya waktu” gumamku
“masuklah” ucapku, tapi, ibu malah melihat setiap ruanganku, saat akan menuju ruangan hiru, aku
mencegahnya
“di ruangan sana panas” kataku mencari alasan. Ibu menatapku heran
“bukankah aku hanya ingin melihat?” tanyanya
“masuklah ke kamarku, akan ku buatkan minuman” kataku sambil pergi ke ruangan hiru saat ibu sudah
masuk ke kamarku
“hiru, buatkan teh untuk ibuku. Jika sudah, injak lantai depan kamarku dengan sedikit keras, letakkan saja
tehnya di dapur” kataku sambil keluar kamar hiru dan kembali ke kamarku
“ciel, apa kau ingin kuliah” tanya ibu
“entalah” jawabku singkat
“kuliahlah di los angles agar setelah selesai, bisa kerja di kantor ayahmu” kata ibuku
“aku tidak ingin pergi ke luar negeri” kataku dingin
“apa kau ingin terus seperti ini, bersama dengan orang yang tidak selevel dengan kita?” tanyanya
mengusik
“apa maksudmu?” tanyaku lagi
“berhentilah bermain game dan ikutlah dengan ibu saat kau sudah lulus nanti” jawabnya
“tidak.” Kataku singkat
“kenapa?, game itu tidak bermanfaat ciel” kata ibu sambil menatap layar komputerku
. tiba tiba, hiru menginjak lantai depan kamarku sedikit keras pertanda bahwa tehnya sudah siap
“apa itu?” tanya ibu sambil berdiri
“mungkin hanya serangga, baiklah, aku akan mengambilkanmu minuman” kataku sambil keluar kamar
dan menutup pintu kamarku.