>>Anda memiliki 1 pesan<<
Aku xander. Ketua dari guild, kuharap kau bisa login malam ini. karna kau sudah tidak online selamadua hari, jadi. Jika malam ini kau tidak login. Kau akan ku keluarkan dari guild
>Xander<
“cih” ucapku kesal, aku mulai menyambungkan kembali game nya, aku menunggu update, saat update terakhir aku tidak memainkan game ini.“ciel” kata seseorang dari luar kamarku. Aku bangkit dan membuka pintu
“ada apa hiru?” tanyaku
“sedang main game ya?” tanyanya sambil memandang komputerku
“ya. baru masuk” jawabku santai
“ayah dan ibu akan datang besok, sekitar sore hari. Pastikan kau tidak tertidur atau main game!” kata hiru sambil berjalan keluar kamar. Aku kembali duduk di kursiku dan memperhatikan game yang masih patch-ing. Sepertinya akan bahagia punya orang tua seperti orang tua hiru. Belum ada sebulan, tapi mereka akan berkunjung lagi.
‘masukan Identitas dan password anda’ aku segera mengisi identitas akunku dengan benar. Masuk ke
screen loading, aku hanya menunggu sambil memainkan pena yang ada di tangan kiriku
‘welcome back leon’ ya namaku di game leon, karna namaku lonlion. Jadi ku gunakan leon. Aku
menggerakkan karakterku masuk ke guild base.
‘you’re back leon’ kata seseorang yang ada di sana, tapi aku tidak mengenalnya. Game ini memiliku vitur agar kita bisa berbicara dengan karakter lain dengan microphone yang ada di headset
‘who are you?’ tanyaku. aku memang sedikit pintar bahasa inggris karna seringnya mendengar lagu
dalam bahasa inggris dan bermain game skala internasional
‘i’m freya.’ Jawabnya
‘are you a new member?’ tanyaku
‘yes. Ryuu has been kicked from this guild’
‘why?’ tanyaku lagi
‘i don’t know’ jawabnya
‘i’ll log out. I hope i can have a party with you’ katanya
‘i think so.’
‘ok. G.night’
‘G.night too’ dia pun log out, dan yang hanya aktif di guild ini hanya aku. Sialan xander itu. dia
memintaku untuk online, tetapi dia sendiri tidak online. Setelah mengecek semua barang dan
perlengkapanku, Aku segera log out, karna sangat membosankan ada di guild saat guild sepi. Tiba tiba handphoneku berdering
“ya” kataku saat mengangkat telpon
“kau ciel kan?” tanya seseorang dari telpon
“ya.” jawabku singkat
“besok jam 2 siang kau ada waktu?” tanya seseorang itu
“mungkin,” jawabku
“baiklah. Aku adalah orang yang saat itu mengirim email. Tetapi kau malah menghapus email ku, aku
menunggumu jam dua, di kafe dekat sekolahmu” katanya sambil mematikan telponnya. Aku berbaring kembali ke tempat tidurku karna ini sudah cukup malam. Melelahkan juga, menjalankan segala aktifitas.
“ciel” kata hiru sambil menggedor gedor pintu kamarku. Aku segera membukakannya
“ada apa?” tanyaku
“aku pinjam handphonemu” kata dia sambil masuk ke kamarku tanpa meminta perstujuan
“hey!. Untuk apa?” kataku sambil menahannya
“aku ingin lihat chat!” katanya sambil menekuk wajahnya yang seperti anak kecil itu
“apa apaan dengan wajah itu?” kataku sambil mencubit pipinya yang ku anggap adikku, dan mengambil handphoneku. Dia langsung merebutnya dan membanding bandingkan handphoneku dengan punyanya. Aku hanya duduk di kursi sambil memperhatikan tingkahnya yang aneh itu, dia memang seperti itu. kadang baik, kadang imut, kadang menjengkelkan. Dia trus melihat lihat handphoneku
“huuuuufftt” katanya yang membuatku semakin heran
“dapat chatnya?” tanyaku
“kau sedang dekat dengan perempuan ya?” tanyannya
“tidak” jawabku singkat
“sekalipun aku dekat dengan perempuan, itu adalah kau” lanjutku
“ada seorang perempuan luar negeri mengaku pernah berbicara dengan mu” katanya sambil
mengembalikan handphoneku
“apa apaan kau ini hiru. Aku bahkan tidak punya banyak kenalan perempuan”kataku sambil memainkan hanphoneku
“aku hanya takut kau jadi jarang di rumah” kata hiru
“kenapa?”tanyaku
“aku tidak suka kalau orang yang ku anggap kakak jadi suka keluar rumah. Apalagi malam hari” katanya
“hahahaha.. kau aneh hiru. Kau sudah mengenalku sejak aku kecil. Dan sudah empat tahun kau tinggal denganku. Harusnya kau hapal sikapku” kataku sambil merapihkan rambut hiru
“kau pun sudah ku anggap adik kandungku. Mungkin jika tidak ada kau, aku akan menjadi lebih parah dari sekarang” lanjutku sambil tersenyum pada hiru
“yakin?” tanyanya
“berarti kau tidak bisa kuliah di kyoto karna kau tidak bisa kalau tidak ada aku!. Hahahahaha.. akhirnya kau mengakuinya” kata hiru sambil berlari ke luar kamar
“dasar” gumamku
“Lagipula aku tidak berniat untuk pergi ke Kyoto!” seruku dari kamarku, aku hanya mendengarnya
tertawa.
“ciel bangun!”
“Ciel!!”
Aku merasa seseorang sedang menarik narik tanganku. Akupun membuka mataku dengan malasnya.
“apa lagi hiru?? Hari ini kan libur” tanyaku dengan malas
“ayoo bangun. Sudah jam 8. Waktu sarapan akan habis” katanya sambil menarik tanganku
“lalu?” Tanyaku
“makanlah!” katanya
“kau makan duluan saja”
“aku tidak bisa makan.”
“kenapa?” tanyaku heran
“karna kau belum makan”
Karna aku kasihan pada hiru. Aku bangun dan segera mencuci muka untuk sarapan dengannya.
“kakak” kata hiru. Aku kaget mendengar kata yang keluar dari mulut hiru
“hey. Ayolah kita hanya berbeda beberapa bulan”kataku
“tapi kan kau sudah menganggapku adik” katanya
“tapi aku tidak biasa dengan ucapan seperti itu” ucapku sambil makan. Aku memakan makananku dengan
santai, karna pagi ini aku tidak memiliki pikiran apapun, kecuali pada orang yang menelponku tadi
malam. Aku masih penasaran, siapa dia sebenarnya, untuk apa dia memintaku menemuinya jam 2 siang.
“kak ciel, kau melamun lagi” kata hiru. Aku langsung tersadar dari lamunanku itu dan melanjutkan
makanku
“apa kau memikirkan gadis luar negeri?” kata hiru
“tidak. Aku saja tidak kenal” jawabku. Aku melanjutkan makanku dengan lebih cepat. Tiba – tiba
handphoneku berdering
“maaf” kataku sambil mengambil handphone itu.
“jangan lupa, jam 2 di kafe” kata orang dari telpon itu
“Hey! Kau siapa?!”tanyaku. tapi, telponnya telah di matikan
“sialan!” kataku kesal
“ada apa kak ciel?” tanya hiru yang muncul dari pintu kamarku
“tidak. Aku di telpon oleh orang misterius” kataku santai
“waah.. pengagum rahasia” kata hiru meledekku
“tidak mungkin” jawabku santai
“hmm.. hiru?” lanjutku saat dia hendak keluar kamarku
“ya ?” jawabnya
“jam dua siang ini, kau ada kegiatan?” tanyaku
“mungkin gak ada”
“maukah kau pergi ke kafe dekat sekolah denganku, seseorang menyuruhku kesana.” Kataku
“siapa? Yang tadi nelpon?”
“ya” jawbku singkat
“baiklah. Tapi ayah dan ibu datang jam 4” kata hiru.
Sial, aku terlupakan bahwa orang tua hiru datang sore ini, aku khawatir dia memperlambatku di kafe. Aku sangat bingung untuk datang atau tidak. Karna waktunya sangat sempit.
“hiru, kau bereskan ruang tamu, aku akan mencuci, usahakan saat orang tuamu datang , rumah ini bersih kataku
“ya kak. “ kata hiru sambil keluar kamarku. Aku duduk kembali membolak balik lembar halaman buku tanpa membacanya. Itulah kebiasaanku,
>>Anda memiliki 1 Pesan<<
Hi leon!. I’m freya, can you online right now? I need a party. I need to defeat a boss. But, it too dificult to me. If you can’t, please reply this Mail. I’ll wait for you. Thank you
>Freya<
--
>>Send Mail<<
To : FreyaI’m sorry, i can’t log in today, cause, i’m verry bussy right now. I’m sorry . you can search for other
party
>Lonlion<
Kali ini aku memang sangat malas untuk online , karena. Aku mulai menemukan titik jenuh ku di game itu. aku mungkin akan mencari game online yang sedikit lebih menarik, aku mematikan kembali monitor dan pergi untuk mencuci piring, tetapi handphoneku bergetar‘jangan. Ajak siapapun untuk menemuiku, karena ini sangat penting. Bila kau membawa seseorang,
masalah ini akan bertambah panjang’
“sialan.” Gumamku, darimana ia tahu kalau aku akan membawa hiru nanti?, kalau sudah begini aku
hanya bisa pergi sendiri untuk menemui orang itu. aku kembali melangkahkan kakiku untuk mencuci
piring, saat aku sampai ruang tamu, aku lihat hiru tertidur dengan gagang pel di sandarkan ke tembok
“dia tidak biasa mengerjakan pekerjaan membersihkan ruangan”kataku memandangi wajahnya yang
tertidur, aku pun merasa kasihan karna dia tidur di sofa yang mungkin terlalu sempit. Aku
menggendongnya di depanku dan hendak membawanya ke kamarnya. Namun, saat akan naik tangga, ada
suara gema dari studio musik yang ada di belakang rumahku. Aku berusaha menjaga agar hiru tidak
terbangun. aku menunduk dan meletakkan dia di kakiku, lalu ku gunakan tanganku untuk menutup
telinganya. Aku mengambil headsetku di laci dekat tangga dan memasangkannya. Aku kembali
membawanya naik ke atas
“kaa.. ciel!!??” kata hiru yang sepertinya baru saja bangun. Dia memandangku kaget, begitupun aku,
namun aku tetap membawanya hingga ke kamarnya.
“kau tertidur di sofa tadi”kataku
“istirahatlah, aku yang akan membereskan semuanya” lanjutnya
“tapi, kan ini tugas hiru?” katanya lagi
“kali ini aku akan berbuat baik padamu, seperti saat dulu kau berbuat banyak kebaikan padaku” ucapku sambil tersenyum
“ke ciel..:” panggil hiru saat aku masih beberapa langkah meninggalkanya
“Ada apa?” tanyaku pada hiru
“aku ingin memanggilmu kakak mulai sekarang” katanya
“terserah kau sajalah, lagipula, aku mungkin akan terbiasa dengan panggilan itu” kataku tanpa menoleh dan meneruskan berjalan ke ruang tamu
“terlalu rumit, apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan?” tanyaku pada diriku sendiri